Duda Timur Masuk Jejaring Desa ASEAN
Pembentukan jejaring Desa ASEAN sebagai tempat bertukar pandangan, pengalaman, dan mencari solusi atas segenap persoalan di desa.
AMLAPURA, NusaBali
Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, masuk jejaring Desa Digital ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Penetapan Desa Duda Timur sebagai desa digital saat pertemuan melibatkan utusan negara-negara ASEAN, di Kelurahan Labuhan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Minggu (7/5).
Hal itu dikatakan Perbekel Duda Timur I Gede Pawana di kediamannya, Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, Minggu (21/5).
Jelas dia, desa yang masuk jejaring Desa ASEAN atau ASEAN Village Network (AVN) terlibat dalam KTT ke-42 ASEAN di Kelurahan Labuhan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, 9 - 11 Mei 2023. "Kami mendapatkan undangan ikut menghadiri KTT ASEAN sebagai desa digital," jelas Pawana.
Pawana menyebutkan ada tiga desa di Indonesia masuk jejaring Desa Digital ASEAN. Selain Desa Duda Timur, yakni Desa Kubu di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, dan Desa Cibiru Wetan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sedangkan desa yang mendapatkan kepercayaan sebagai desa wisata dan masuk jejaring Desa ASEAN, yakni Desa Mangunan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Desa Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur, NTB dan Desa Sekapuk di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Tiga desa masuk desa OVOP (one village one product), yakni Desa Muara Badak Ulu di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Desa Namang di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Desa Blendung di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Kata Pawana, jejaring Desa ASEAN bertujuan untuk membangun jaringan di tingkat ASEAN dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat ASEAN. Direktur Jenderal Pembangunan Desa, Perdesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Rachmatia Handayanai sebagai ofisial pertemuan para pejabat tinggi ASEAN dalam pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan.
Dia menyebut, pembentukan jejaring Desa ASEAN sebagai tempat bertukar pandangan, pengalaman, dan mencari solusi atas segenap persoalan di desa. Dengan forum ini pihak terkait agar lebih cerdas menghadapi tantangan perdesaan sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat ASEAN. Dengan itu pula, para pelaku perdesaan ke depannya bisa memperlancar pembangunan pedesaan terutama bidang ketahanan pangan, pasokan listrik, air, dan Pendidikan. Harapan ini akan dapat diraih melalui platform dalam jejaring Desa ASEAN, yakni desa wisata, desa digital, dan desa OVOP.
Misalnya, jelas Pawana, di bidang pariwisata. Jejaring Desa ASEAN dapat membangun jejaring wisata desa. Hal itu perlu dukungan desa digital untuk memromosikan literasi digital untuk menangkal berita-berita palsu. Harapannya juga agar mampu membangun badan usaha bersama lintas ASEAN untuk menawarkan produk nunggulan.
Pawana menyebutkan, Desa Duda Timur masuk jejaring desa digital ASEAN karena pelayanan kepada masyakaat di desa ini, telah berbasis digital. Sebagai desa digital, Pemerintah Desa Duda Timur adalah desa pertama menyediakan platform aplikasi pembayaran global. Desa ini pun meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), Minggu, 18 September 2022. Dengan platform itu, orang asing bisa belanja pada warung-warung di Desa Duda Timur, yang telah dipasangi aplikasi tersebut untuk kartu kredit.
Desa Duda Timur juga berinovasi sebagai desa pertama di Indonesia memiliki data dan lokasi kependudukan secara online berdasarkan golongan darah. Desa yang mempunyai fitur keluhan dan laporan keadaan darurat secara tepat waktu bagi warganya. Desa yang menggunakan cash managemen dalam pengelolaan keuangan desa. Desa pertama kali menggunakan aplikasi Smart Desa.7k16
Komentar