PPDB Tabanan Dihantui Blank Spot, Dewan Minta Bangun SMA/SMK Baru
TABANAN, NusaBali - Komisi IV DPRD Tabanan berharap dibangun sekolah SMA atau SMK di Tabanan. Ini dilakukan untuk mengakomodir siswa yang kebingungan mencari sekolah karena daerah siswa mendaftar lewat jalur zonasi blank spot oleh sistem.
Dari laporan yang diterima Komisi IV, sejumlah daerah di Tabanan yang blank spot setiap tahun untuk mendaftar sekolah SMA atau SMK ada 4 titik lokasi. Diantaranya di kawasan Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan; Desa Pejaten, Kecamatan Kediri; kemudian Banjar Nyanyi, Desa Belalang Kecamatan Kediri; dan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan Gusti Komang Wastana mengatakan harapan untuk membangun SMA dan SMK ini telah diakomodir. Belum lama ini sudah berkoordinasi dengan Bapeda Provinsi Bali. "Kami diminta menyiapkan lahan, jika sudah siap lahan akan dikaji dan Provinsi siap," katanya, Minggu (21/5).
Menurutnya lahan yang ideal untuk membangun sekolah SMK atau SMK ini ada di wilayah Museum Subak Sanggulan, khusus tanah milik Provinsi Bali. Namun dalam prosesnya perlu adanya pengurusan hibah agar lahan tersebut milik kabupaten.
"Meskipun di Sanggulan akan dibangun World Water Forum (WWF), ada lahan yang sebelah utaranya bisa dibangun sekolah. Hanya saja kalau seandainya ada lahan Provinsi Bali di kawasan yang blank spot untuk membangun sekolah akan sangat bangus lagi," terangnya.
Wastana menegaskan pembangunan sekolah SMK atau SMA di Tabanan penting dilakukan. Sebab setiap tahun proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) banyak siswa yang kebingungan terutama di kawasan blank spot. Karena untuk mendaftar lewat jalur zonasi daerah mereka tak kebaca sistem. "Dinas Pendidikan Tabanan juga harus mengakomodir hal ini jangan sampai siswa tidak dapat sekolah," pintanya.
Sementara untuk PPDB jalur SMP sampai sekarang belum adanya kendala yang urgent. Hanya dilakukan penanganan pada siswa yang berkeinginan belajar di sekolah favorit yakni di SMPN 1 Tabanan, SMPN 2 Tabanan, dan SMPN 3 Tabanan. "Perlu diurai, jika memang pelamar melebihi kuota mendaftar di sekolah favorit maka akan dialihkan ke sekolah terdekat dengan tempat tinggalnya," tandas politisi PDIP asal Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan ini. 7des
1
Komentar