Distribusi Tak Normal, Harga Telur Mahal
Banyak pihak yang melakukan pendistribusian telur di luar pasar.
JAKARTA, NusaBali
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat harga telur melonjak masih terus melonjak di sejumlah daerah. Wilayah dengan kenaikan harga telur tertinggi adalah Maluku, yaitu menjadi Rp 40.400 per kilogram.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) seperti dilansir Tempo menyatakan salah satu penyebab harga telur naik adalah proses distribusi yang tidak normal. Apa artinya?
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan menjelaskan proses distribusi kini tidak sesuai dengan kebiasaan. Jika sebelumnya pasokan selalu distribusikan ke pasar, menurut dia, sekarang banyak pihak yang melakukan pendistribusian diluar pasar.
Menurut dia, besarnya permintaan di luar pasar telah membuat supply dan demand komoditas ini terganggu di pasaran. Kondisi ini menyebabkan harga telur terus merangkak naik.
Ikappi mencatat ada beberapa permintaan pasokan telur yang tinggi di beberapa instansi atau lembaga dan perorangan sehingga suplai di pasar terganggu. Namun, Reynaldi tidak menyebutkan instansi maupun individu yang menjadi penyebab kondisi tersebut.
Sementara itu, pemerintah sedang melakukan penyaluran bantuan sosial atau bansos telur untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS).
Bansos ini disalurkan selama tiga tahap dalam tiga bulan ke depan. Setiap KRS dalam tiap periode penyaluran akan mendapatkan bantuan berupa daging ayam ukuran 1 ekor berupa karkas dengan ukuran sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.
Diduga kebutuhan pasokan telur untuk bansos ini telah membuat suplai di pasar menjadi terganggu. Tetapi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menilai penyaluran bansos ini juga akan turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak.
Selain itu, Arief menyatakan pendistribusian telur dan daging ayam secara gratis ini juga dipersiapkan untuk menekan lonjakan harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen guna pengendalian inflasi. Dia juga berharap penyaluran bansos telur bisa dipercepat untuk mengintervensi kenaikan harga di tingkat konsumen
Selain kondisi distribusi yang tidak normal, Ikappi pun menyatakan kenaikan harga telur disebabkan oleh tingginya biaya produksi para peternak. Musababnya, kini harga pakan ternak masih terus merangkak naik. Reynaldi berharap pemerintah dapat melakukan upaya dan antisipasi agar kenaikan harga telur tidak terus naik.
Menyitir dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, kenaikan harga telur banyak terjadi di wilayah Indonesia timur. Di bawah posisi Maluku, kenaikan harga telur tertinggi terjadi di Papua Barat, yaitu menjadi Rp 38.050 per kilogram. Kemudian di Papua Rp 37.100 per kilogram.
Di Pulau Jawa, harga telur tertinggi berada di wilayah Banten yaitu Rp 32.500 per kilogram. Disusul harga telur di DKI Jakarta yakni Rp 32.350 per kilogram. Lalu diikuti Jawa Barat Rp 32.200 per kilogram, Yogyakarta Rp 31.750 per kilogram, Jawa Tengah Rp 31.150 per kilogram, dan Jawa Timur Rp 30.700 per kilogram.
Panel Harga dari Bapanas juga mencatat rata-rata harga telur secara nasional pada hari ini, 21 Mei 2023 naik sebesar 1,35 persen dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 30.800 per kilogram.
Begitupun laman Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok dari Kementerian Perdagangan yang mencatat harga telur ayam naik 3,95 persen menjadi Rp 31.600 per kilogram.7
1
Komentar