Jelang Libur Panjang Sekolah, Booking Hotel Sudah Capai 50 Persen
DENPASAR, NusaBali - Pelaku industri pariwisata Bali, optimistis pariwisata Bali masih prospektif memasuki libur panjang sekolah Juni-Juli- Agustus. Kunjungan wisatawan manca negara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) diyakini akan tetap ramai.
Untuk saat ini booking hotel sudah 50 persen. “On hand sampai saat ini sudah 50 persen,” ujar Sekretaris BPC PHRI Badung I Gede Sukarta, dihubungi, Minggu(21/5).
Seiring mendekatnya liburan panjang, Sukarta yakin pesanan kamar hotel akan terus bertambah.
“Apalagi, nanti ada kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB). Kami melihat masih prospektif pariwisata kita,” ucap salah tokoh senior pariwisata Bali ini.
Sementara ini untuk wisman, yang ramai wisman asal Australia, India, Eropa dan Amerika.
“Rata- rata bagus (kunjungannya),” ujar Sukarta yang juga Penasehat Bali Villa Association (BVA).
Sedangkan untuk wisman asal China masih belum banyak. “Memang sudah ada, mungkin itu tamu- tamu FIT (free and independent traveler),” ungkap Gede Sukarta.
Katanya sebelum pandemi wisman China yang datang dalam bentuk grup-grup atau rombongan. Sedang untuk saat ini, grup-grup wisman negeri ‘Mandarin’ belum banyak sebagaimana sewaktu pra pandemi Covid-19.
“ Yang ramai wisman India,” lanjut Gede Sukarta.
Dia optimistis kunjungan wisman sampai dengan Semester I, 2023 bisa tembus 2 juta. Hal itu berkaca dari hitungan wisman yang kuartal I 2023 sudah mencapai 1,6 juta.
Sedangkan untuk wisatawan domestik, peningkatan kunjungan akan dipantik masa libur panjang Juni-Juli-Agustus. “Itu liburan sekolah sekalian di Bali ada PKB (Pesta Kesenian Bali),” ujarnya.
Kemudian perhelatan politik, tahapan Pemilu 2024. Pertemuan atau aktivitas politik dari kalangan parpol, caleg, calon kepala daerah, bupati/wakil bupati, yang diantaranya digelar di Bali akan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan.
Aktivitas pemilu, tentu diantaranya perlu fasilitas pendukung, berupa akomodasi, makan dan minum dan hal lain.
“Ini juga akan bisa menambah kunjungan,” ujarnya.
Dan faktor pokok, yakni Bali merupakan tujuan wisata utama. Kalau ada dana dan waktu, orang pasti berusaha datang ke Bali. “Kalau orang bisa ke Manado, atau Labuan Bajo, ke Bali pasti ingin juga,” kata Gede Sukarta. K17.
Komentar