Dari Seminar Road to Bali Digital Festival (Digifest) 2023 di Kampus ITB Stikom Bali
Masyarakat Bali Diminta Perhatikan Kedaulatan di Bidang Digital
Sektor ekonomi kreatif dan digital penting untuk ditingkatkan karena memiliki potensi tinggi dalam meningkatkan perekonomian Bali yang belum banyak tersentuh.
DENPASAR, NusaBali
Pesatnya perkembangan teknologi digital turut dirasakan oleh masyarakat di Bali. Namun demikian masyarakat Bali diingatkan untuk ikut berperan dalam pusaran kemajuan tersebut sehingga memiliki kedaulatan di bidang digital.
Hal itu disampaikan Kepala Inkubator Bisnis (Inbis) Institut Teknologi Dan Bisnis (ITB) Stikom Bali, Dedy Panji Agustino dalam kegiatan Seminar Bali Digital Festival (Digifest) 2023 di Kampus ITB Stikom Bali, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Senin (22/5) pagi. Kegiatan seminar dan diskusi tersebut menghadirkan narasumber akademisi dan technopreneur I Gede Bintang Arya Budaya serta Founder CEO Our Journey Gede Indra Raditya Martha dengan peserta lebih dari 200 mahasiswa ITB Stikom Bali.
"Kita di Bali punya satu keistimewaan, digitalisasi punya keuntungan luar biasa. Kita selalu dapat sorotan di mata dunia dan jika digitalisasi kita kembangkan dengan nama Bali maka sorotan eksposur akan ke kita. Proses dan hasilnya sangat jadi perhatian dunia,” ujar Agustino.
Apalagi, menurutnya, iklim yang berkembang selama ini sangat mendukung pengembangan digitalisasi, lewat banyaknya kaum digital nomad yang bermukim dan bekerja dari Bali ditambah fasilitasi oleh pemerintah daerah. Menurutnya usaha ini justru banyak dijalankan orang asing, sehingga di satu sisi kedaulatan digital perlu diperhatikan bersama.
“Jadi saya harapkan Bali Digifest ini bisa menumbuhkan semangat digitalisasi di segala aspek di Bali,” imbuhnya. Seminar merupakan pre-event dari Bali Digital Festival (Digifest) 2023 yang diselenggarakan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika (Diskominfos) Provinsi Bali, dengan mengambil tema ‘Innovative Application of Technology: Exploring The Intersection of Business Intelligence and Tourism’.
Agustino mengharapkan kehadiran Bali Digifest beserta pre-event dan rangkaian acara lainnya mampu mensosialisasikan secara lebih masif bahwa digitalisasi tidak sekedar digital marketing. Bahwa ada sejumlah aspek lain yang dalam perkembangannya dewasa ini mau tidak mau harus diterapkan dan jadi bagian dari berbagai bidang kehidupan.
“Misalnya dua aspek digitalisasi yang tren perkembangannya mau tidak mau kita terapkan. Blockchain, teknologi yang bisa diterapkan di banyak sektor digital. Lalu pemanfaatan business intelligence. Bukan sekadar berdagang online, tapi juga bisa dieksplorasi lebih. Memanfaatkan data informasi yang bisa mendukung performance start up atau bisnis yang dirintis,” tuturnya.
Foto: Kegiatan Seminar Bali Digital Festival (Digifest) 2023 di Kampus ITB Stikom Bali, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Senin (22/5) pagi. -IST
Dirinya juga sangat mengapresiasi Pemerintah Daerah yang disebutnya sangat aware dengan perkembangan dunia digital dan kepentingannya dalam mendukung program dan kebijakan di bali untuk masa yang akan datang. Salah satunya dengan yang menjalankan Bali Digifest ini.
"Semoga Bali Digifest bisa sustain terus tiap tahun dan jadi wadah pertemuan serta kebahagiaan insan digital Bali. Sekaligus mengedepankan betapa pentingnya digitalisasi ini kita terapkan sedini mungkin,” tandasnya.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Aplikasi Informatika Dinas Kominfos Bali, I Gede Agus Arjawa Tangkas yang hadir mewakili Kepala Dinas Kominfos Bali, mengatakan Digifest yang digelar untuk kedua kalinya setelah sukses tahun lalu, dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan Hari Tumpek Landep.
“Puncak acaranya akan digelar pada tanggal 2- 4 Juni 2023. Karena menurutnya pada saat itu akan digelar sejumlah kegiatan meliputi konferensi, festival, pameran dan kompetisi,” ujarnya.
Agus Tangkas juga menjelaskan event yang dirangkaian dengan pre-event Creative Walk serta Roadshow Kampus ini bertujuan untuk memberikan ruang berkreasi, ruang berkolaborasi dan ruang belajar untuk komunitas pelaku ekonomi kreatif digital yang terdiri dari komunitas start up, games, animasi, musik, film dan konten kreatif.
Ia menambahkan, sektor ekonomi kreatif dan digital sangat penting untuk ditingkatkan karena memiliki potensi tinggi dalam meningkatkan perekonomian Bali yang selama ini belum banyak tersentuh. Menurutnya, sektor ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, serta mempromosikan budaya dan destinasi wisata melalui inovasi-inovasi baru.
“Kami mengundang adik-adik mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, termasuk mengikuti sejumlah kompetisi yang ada termasuk e-sport, startup pitching, bermain virtual reality nyomia bhuta kala, serta kompetisi Bug Bounty untuk menemukan celah keamanan sejumlah layanan digital pemerintah,” pungkasnya. 7 cr78
1
Komentar