BBMKG Latih Nelayan Keamanan Melaut
SINGARAJA, NusaBali - Puluhan nelayan di Kabupaten Buleleng mendapat pelatihan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika Wilayah III Denpasar.
Nelayan diberikan pemahaman terkait keamanan melaut dan pemanfaatan teknologi untuk memaksimalkan hasil tangkapan.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho ditemui usai membuka acara di kawasan Pantai Penimbangan, Senin (22/5), mengatakan, risiko nelayan saat melaut cukup tinggi. Ancaman keselamatan nelayan pun akan meningkat ketika melaut pada waktu yang tidak tepat, terutama saat terjadi gelombang pasang.
Data kecelakaan laut yang terjadi selama ini juga disebut masih didominasi oleh kapal-kapal tangkap ikan. “Nelayan di Indonesia termasuk di Bali dan Buleleng selama ini masih melaut dengan cara tradisional. Mereka juga masih awam tentang pengetahuan kapan boleh dan kapan tidak melaut.
Karena kalau kondisi laut tidak dipahami dan tetap melaut saat situasi tidak memungkinkan, takutnya tidak bisa pulang dengan selamat,” terang Cahyo Nugroho.
Menurutnya, Bali yang masuk dalam kelompok bagian selatan Indonesia memiliki waktu-waktu yang rawan untuk melaut. Kondisi yang harus diwaspadai nelayan disebut Cahyo Nugroho yakni pada periode Januari-April. “Pada periode ini banyak terjadi pertumbuhan bibit badai tropis dari Australia ke Indonesia yang mengakibatkan gelombang tinggi. Kalau sudah di atas 3 meter itu sudah tidak boleh melaut,” imbuh dia.
BBMKG Wilayah III setelah melangsungkan SLNC ini akan tetap mendampingi nelayan. Mereka dapat mengakses setiap hari informasi prakiraan cuaca dan gelombang laut dalam android mereka.
Selain itu nelayan juga dikenalkan dengan teknologi yang dilengkapi radar untuk mendeteksi keberadaan ikan-ikan di laut. Sehingga ketika menggunakan teknologi ini, nelayan sudah memiliki tujuan pasti titik menangkap ikan.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng I Putu Ariadi Pribadi mengapresiasi BBMKG Wilayah III Bali yang sudah melaksanakan sekolah lapang di Buleleng. Selain SLCN, juga akan dilaksanakan sekolah lapang gempa bumi pada akhir Mei mendatang.
“Tentu kami sangat mengapresiasi sekolah lapang dari BBMKG, kedepannya nelayan di Buleleng bisa mengenali cuaca di laut dan juga ada teknologi tangkap ikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Ke depannya kami terus akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait,” kata Ariadi. 7k23
1
Komentar