Pawai Budaya HUT Ke–377 Kota Amlapura
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi gelaran atraksi budaya serangkaian HUT ke-377 Kota Amlapura di GOR Gunung Agung Amlapura, Jalan Veteran Amlapura, Rabu (14/6).
AMLAPURA, NusaBali
Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta juga memberikan apresiasi atas kekayaan budaya yang ditampilkan 8 kecamatan se–Kabupaten Karangasem, tersebut.
Bupati Mas Sumatri membeberkan potensi budaya di setiap kecamatan bahkan tiap desa yang beragam, bernuansa klasik, dan tidak ada duanya. Seperti misalnya seni klasik wayang wong di Desa Ban, Kecamatan Kubu. Kesenian ini ditampilkan oleh krama dari seluruh banjar adat di Desa Kubu. “Rangkaian kegiatan perayaan hari jadi Amlapura ini akan menjadi sarana promosi pariwisata bagi Kabupaten Karangasem, sebagaimana tagline yang sedang kami promosikan yakni ‘Karangasem the Spirit of Bali,” ujar Bupati Mas Sumatri.
Parade budaya yang digelar Pemkab Karangasem, menurut Bupati Mas Sumatri, untuk memberikan ruang dan wadah kepada semua pecinta seni tari dan seni tabuh berkreasi. Khusus untuk seni tabuh, yang selama ini telah membudaya di Banjar Adat Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, generasinya berkesinambungan. “Seperti contohnya seni tabuh semar pagulingan, penabuhnya merupakan kombinasi dari generasi muda dan tua. Memang selayaknya begitu, generasi tua menuntun yang muda,” imbuhnya.
Wagub Sudikerta mengapresiasi beragam seni tari dan seni tabuh yang ditampilkan selama parade budaya, yang merupakan awal rangkaian HUT ke-377 Kota Amlapura. “Karangasem memang kaya budaya seni tari dan seni tabuh. Bahkan jenisnya beragam, memang sesuai taglinenya, ‘Karangasem the Spirit of Bali’. Sebab, Karangasem sebagai pusat spiritual, Karangasem hulunya Bali,” kata Sudikerta.
Usai parade budaya, Bupati Mas Sumatri membuka pameran HUT Kota Amlapura. Mayoritas stand di pameran tersebut diisi produk UMKM (usaha kecil dan menengah). *k16
Bupati Mas Sumatri membeberkan potensi budaya di setiap kecamatan bahkan tiap desa yang beragam, bernuansa klasik, dan tidak ada duanya. Seperti misalnya seni klasik wayang wong di Desa Ban, Kecamatan Kubu. Kesenian ini ditampilkan oleh krama dari seluruh banjar adat di Desa Kubu. “Rangkaian kegiatan perayaan hari jadi Amlapura ini akan menjadi sarana promosi pariwisata bagi Kabupaten Karangasem, sebagaimana tagline yang sedang kami promosikan yakni ‘Karangasem the Spirit of Bali,” ujar Bupati Mas Sumatri.
Parade budaya yang digelar Pemkab Karangasem, menurut Bupati Mas Sumatri, untuk memberikan ruang dan wadah kepada semua pecinta seni tari dan seni tabuh berkreasi. Khusus untuk seni tabuh, yang selama ini telah membudaya di Banjar Adat Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, generasinya berkesinambungan. “Seperti contohnya seni tabuh semar pagulingan, penabuhnya merupakan kombinasi dari generasi muda dan tua. Memang selayaknya begitu, generasi tua menuntun yang muda,” imbuhnya.
Wagub Sudikerta mengapresiasi beragam seni tari dan seni tabuh yang ditampilkan selama parade budaya, yang merupakan awal rangkaian HUT ke-377 Kota Amlapura. “Karangasem memang kaya budaya seni tari dan seni tabuh. Bahkan jenisnya beragam, memang sesuai taglinenya, ‘Karangasem the Spirit of Bali’. Sebab, Karangasem sebagai pusat spiritual, Karangasem hulunya Bali,” kata Sudikerta.
Usai parade budaya, Bupati Mas Sumatri membuka pameran HUT Kota Amlapura. Mayoritas stand di pameran tersebut diisi produk UMKM (usaha kecil dan menengah). *k16
Komentar