Gubernur Koster Pastikan Tindak Tegas
Bule Bugil di Stage Tari Ubud Alami Depresi Akut
Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu menyatakan DT pada saat bersamaan juga kehabisan obat dan kehabisan uang selama berada di Bali.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menyikapi bule perempuan berkewarganegaraan Jerman berinisial DT,29, yang videonya viral karena naik ke stage pertunjukan tari di Ubud, Gianyar dengan kondisi bugil alias tanpa busana. Gubernur Koster menyatakan pihaknya langsung ambil tindakan tegas terhadap kasus seperti itu, yakni tindakan deportasi. Namun karena bule tersebut diduga alami gangguan jiwa, tentu saja deportasi dilakukan setelah ada penanganan.
“Kemarin saya sudah rapat koordinasi, masih dirawat di rumah sakit jiwa di Bangli,” ujar Gubernur Koster usai menghadiri acara Penyaluran Program Beasiswa jenjang SMA, SMK, SLB dan Mahasiswa dari Bank BPD Bali di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Jumat (26/5).
Diharapkan WNA tersebut cepat sembuh dan sudah disiapkan untuk dipulangkan atau dideportasi. Namun karena ada gejala gangguan jiwa harus didampingi pihak keluarga. Menurut Gubernur Koster, keluarga WNA tersebut sudah dihubungi oleh Konjen Jerman supaya datang ke Bali dan mendampingi anaknya.
Terkait penanganan WNA yang berulah tersebut, Gubernur Koster menyatakan Satgas (Satgas Percepatan Tata Kelola Pariwisata) telah langsung bekerja dan ketemu yang bersangkutan. "Kita harus tegas menyikapi. Deportasi langsung," kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu menyatakan warga negara Jerman berinisial DT yang bugil di stage tari di Ubud itu mengalami depresi akut. "Waktu masuk Bali, belum ada gangguan jiwa tapi dia sudah mengonsumsi obat antidepresi, jadi ada sindrom depresi akut," kata Anggiat di Denpasar, Jumat kemarin.
Anggiat menambahkan DT yang berjenis kelamin wanita itu pada saat bersamaan juga kehabisan obat dan kehabisan uang selama berada di Bali. Kanwil Kemenkumham Bali pun sudah meminta Kedutaan Besar Jerman di Jakarta untuk menghubungi keluarga DT terkait pemulangannya ke Jerman. Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Denpasar Tedy Riyandi menjelaskan saat ini pihaknya belum bisa melakukan tindakan lanjutan mengingat DT sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Kabupaten Bangli.
Dengan kondisi kejiwaan DT yang sedang terganggu, maka pihak Imigrasi Denpasar mengurungkan pemeriksaan. Meski demikian, Kanim Denpasar sudah menahan sementara paspor atas nama DT. "Dari pihak rumah sakit menyampaikan jika dia harus kembali (ke Jerman). Maka diminta untuk keluarga mendampingi. Kami sudah komunikasi dengan Konsulat Jerman di Bali juga," imbuhnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya pelanggaran wisatawan mancanegara (Wisman) di Bali, seperti kasus bule bugil di stage tari di Ubud dan banyak kasus lainnya, panduan Do's and Don'ts (lakukan dan jangan lakukan) akan segera disosialisasikan dengan menyebarkannya ke seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Selanjutnya juga akan disampaikan kepada travel agent dan maskapai penerbangan.
“Mengapa di KBRI karena orang (wisatawan) membuat visa lewat KBRI,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun usai rapat koordinasi Satgas Percepatan Tata Kelola Pariwisata di Kantor Dinas Pariwisata, Jalan Cut Nya Dien, kawasan Niti Mandala Denpasar, Jumat kemarin. Untuk di bandara akan dilakukan koordinasi dengan pihak Otoritas Bandara (Otband). Sedangkan pihak Imigrasi nanti akan menyelipkan (panduan itu) ketika paspor dicap.
Poin-poin panduan ‘Do’s and Don’ts tersebut kini sudah selesai dan sudah dilaporkan kepada pimpinan (Gubernur Bali). “Kalau sudah ditandatangani Pak Gubernur, akan segera dilakukan sosialisasi,” katanya. Sementara Rakor Satgas Percepatan Tata Kelola Pariwisata untuk membahas dan menyepakati alur teknis mekanisme penanganan pelanggaran di lapangan menyepakati penanganan ditangani masing-masing instansi yang tergabung dalam Satgas sesuai dengan tupoksi dan kewenangan. Selanjutnya laporan penanganan disampaikan melalui WA grup, sehingga semua anggota Satgas sudah tahu bagaimana penanganannya.
“Karena Satgas itu hub informasi, sehingga dalam penanganan sesuai kewenangannya,” jelasnya. Menurutnya penanganan tidak bisa tumpang tindih, harus bergerak cepat koordinasi dengan instansi terkait. Misalnya ada laporan terkait dengan ketertiban terkait Perda, Satpol PP yang menangani. “Silahkan. Dari hasil itu dilaporkan kepada Satgas,” ungkap Tjok Bagus Pemayun. Tujuannya agar Satgas itu satu pintu. “Tadi disepakati alur dari sisi pelaksanaannya. Pelaporannya seperti apa, nanti WA grup. Karena memang Satgas kan merupakan hub informasi semua, sehingga dalam penanganan sesuai kewenangannya,” jelas Tjok Bagus Pemayun. Misalnya kalau melanggar keimigrasian diserahkan kepada pihak Imigrasi. Kalau pelangggaran di jalan raya kepada kepolisian. ”Kita lihat case to case, mengikuti aturan yang ada,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DT,29, WNA asal Jerman membuat heboh jagat maya. Rekaman video menunjukkan bule perempuan telanjang (bugil) berada di antara penari Bali. Ulah nyeleneh bule itu kemudian diketahui terjadi di Stage Puri Saraswati Ubud pada Senin (22/5) sekira pukul 19.30 Wita. Mulanya, DT datang ke Lotus Restoran Puri Saraswati Ubud mengenakan pakaian daster warna coklat. Dia ribut-ribut memaksa masuk namun dihalangi oleh staf. Tanpa disadari, bule Darja langsung membuka pakaian yang dikenakannya, kemudian menerobos masuk ke atas stage pertunjukan tari.
Selanjutnya WNA tersebut berjalan menuju pintu stage dan mendorong pintu stage tersebut hingga pintu mengalami kerusakan. Dengan adanya kejadian tersebut staf langsung mengamankan WNA tersebut dan melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Ubud. Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder mengatakan jajarannya sudah melakukan penyelidikan. Dari penelusuran polisi, terungkap bule perempuan ini memang bermasalah sejak menginap di Ubud Bungalow mulai Rabu (17/5) sampai check out pada Senin (22/5) sekitar pukul 07.00 Wita. "Dia menginap seorang diri. Selama tinggal di Ubud Bungalow, DT memang sering telanjang dan berjalan-jalan di areal vila," ungkap Kapolsek.
Pada saat check out, DT sudah diantar ke Bandara Ngurah Rai. Namun sekitar pukul 12.00 Wita, dia kembali datang ke Ubud Bungalow menggunakan mobil transport. "Dia meminta ijin kepada staf untuk sementara tinggal di lobi dengan alasan menunggu pacarnya," jelasnya. Namun sampai pukul 19.00 Wita, pacar yang katanya datang tak jua muncul. Sehingga staf bungalow menyuruh DT untuk pergi karena yang bersangkutan telah mengganggu tamu yang menginap di bongalow. DT pun pergi dari bungalow namun tas dan kopernya tertinggal di bungalow. Nah sesaat setelah pergi dari Ubud Bungalow inilah, Bule DT membuat onar di open stage Puri Saraswati hingga akhirnya diamankan. 7 k17, ant
Komentar