Antisipasi Kemarau, 4 Embung Dibangun
Bantuan embung air ini menyasar daerah-daerah yang rawan kekeringan dan memiliki sumber air. Setiap kelompok subak diplot anggaran Rp 120 juta.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menyiapkan lebih awal langkah antisipasi menghadapi musim kemarau tahun ini. Sebanyak empat embung air akan dibangun menyasar kelompok tani dan subak. Bantuan pembangunan embung air ini dibiayai oleh Ditjen Sarana Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta, Jumat (26/5) menjelaskan, program pengelolaan sumber air ini dengan membangun embung memang rutin diajukan setiap tahunnya. Usulan pembangunan sarana pertanian ini diajukan pusat.
“Jadi tidak hanya pembangunan embung saja, ada juga program rehab jaringan irigasi tersier menyasar 14 kelompok tani, jaringan perpompaan ada dua unit, irigasi perpipaan juga ada,” ucap Sumiarta.
Khusus pembangunan embung air akan menyasar Subak Runuh Kubu, Subak Lanyahan Menyali, Subak Babakan Katiasa dan Kelompok Tani Ternak (KTT) Kerthi Winangun Kubutambahan. Masing-masing kelompok akan mendapatkan bantuan Rp 120 juta untuk membangun embung yang akan dimanfaatkan secara kolektif.
Foto: Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta. -LILIK
Bantuan embung air ini menyasar daerah-daerah yang rawan kekeringan dan memiliki sumber air. Selain juga kesiapan kelompok tani atau subak untuk menyiapkan lahan. Idealnya untuk membangun embung air diperlukan lahan seluas 10 are, namun bantuan pemerintah pusat bisa dibangun di lahan seluas 2-3 are. Lahan yang dipilih juga disarankan dekat dengan sumber air, seperti sungai.
Menurutnya, selain untuk pemenuhan sarana pertanian, embung dan program pengelolaan sumber air ini juga salah satu upaya antisipasi isu pengaruh fenomena El Nino, yang diprediksi terjadi pada Juli-Agustus mendatang. El Nino akan mempengaruhi suhu dan curah hujan minim yang dapat menjadi ancaman gagal panen petani, jika tidak diantisipasi dengan tepat.
“Syarat administrasi sudah lengkap semua. Ini usulan 2022 lalu. Begitu ada persetujuan pencairan dari Kementan, programnya langsung dilaksanakan. Kami dari Dinas Pertanian membantu dalam pengawasan, pendampingan dan evaluasi,” terang pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7k23
1
Komentar