Presiden Bahas Pariwisata Bali
Pertumbuhan pariwisata dan industri kreatif di Bali dibahas secara khusus oleh Presiden Jokowi di Kantor Presiden.
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo ingin agar dua sektor yang menjadi andalan Provinsi Bali yakni pariwisata dan industri kreatif terus dikembangkan dan dijaga momentum pertumbuhannya. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin Rapat Terbatas soal Evaluasi Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Bali, di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (14/6).
"Momentum pertumbuhan dua sektor ini harus dijaga keberlangsungannya sehingga betul-betul bisa memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan rakyat Bali dan juga kemajuan Bali," kata Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, Provinsi Bali selama ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Keunggulan yang dimaksud yakni perekonomian yang bukan digerakkan oleh pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah. "Tetapi justru dimotori oleh sektor pariwisata dan industri kreatif yang lebih mengandalkan pada modal budaya dan kreativitas," katanya.
Menurut Presiden, bahkan dengan modal budaya dan kreativitas itu Provinsi Bali telah memberikan warna yang positif bagi citra Indonesia di mata dunia. "Karena wisatawan mancanegara lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia," katanya.
Oleh karena itulah ia ingin agar dua sektor penumpu perekonomian Bali tersebut mendapatkan perhatian dari semua pihak.
Di hari yang sama, Presiden juga memimpin Rapat Terbatas dengan tema Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Provinsi Banten. Joko Widodo berharap pertumbuhan ekonomi yang positif lebih tersebar merata di seluruh wilayah Provinsi Banten. "Saya juga ingin mengingatkan pertumbuhan ekonomi yang semakin positif ini bisa tersebar lebih merata di seluruh wilayah Banten," kata Jokowi.
Presiden menyebutkan Provinsi Banten terus bergerak semakin cepat dan pada 2016 pertumbuhan ekenominya tercatat 5,26 persen dan pada kuartal I 2017 meningkat menjadi 5,90 persen. "Saya lihat pertumbuhan ekonomi ini sebanding lurus dengan penurnan pengangguran terbuka yang ada di Provinsi Banten," katanya.
Jokowi menilai Provinsi Banten yang menjadi penyangga Provinsi DKI Jakarta, baik dalam penyedian pelayanan publik, perdagangan maupuan bidang inventasi, bisa menjadi modal positif. "Khususnya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, mengentaskan kemiskinan, menekan angka ketimpangan dan mengurangi angka pengangguran," harap Presiden.
Dalam ratas ini, Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri Kabinet Kerja yang hadir diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri ESDM Ignatius Jonan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. *ant
Komentar