Petani Batal Dibantu Rp 1,3 Miliar
Proses administrasi sudah dilakukan oleh calon penerima bantuan, bahkan sudah membuka rekening bank.
BANGLI, NusaBali
Sejumlah kelompok tani di Bangli akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN. Namun, setelah petani membuka rekening, bantuan tersebut ternyata batal cair. Pembatalan ini karena refocusing atau perubahan prioritas anggaran oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli I Wayan Sarma, didampingi Kabid Sarpras dan Pemasaran Ida I Dewa Ayu Mas Mahyuni, menyampaikan ada 14 kegiatan sarana prasarana pertanian yang direfocusing oleh pemerintah pusat. Akibatnya, tahun 2023 di Dinas PKPK Bangli tidak ada kegiatan fisik yang dibiayai APBN reguler.
Kegiatan yang tadinya masuk APBN reguler tersebut, jelas Sarma, antara lain rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung, hingga irigasi perpompaan. "Dari 14 kegiatan yang ada dengan anggaran Rp 1,3 miliar," jelasnya, Jumat (26/5).
Kabar pencoretan anggaran kegiatan tersebut, Sarma menyebutkan baru tahu setelah terjadi refocusing kegiatan pusat pada April 2023. Diakui, proses administrasi sudah dilakukan oleh calon penerima bantuan, bahkan sudah membuka rekening bank. Dengan pencoretan ini, tidak dipungkiri, kelompok tani yang jadi calon penerima pasti akan kecewa.
Disinggung upaya dinas untuk memfasilitasi kegiatan fisik melalui APBD, Sarma mengatakan APBD Bangli yang jumlahnya terbatas dan ada kegiatan lain yang juga prioritas. "Kita juga sudah upayakan mengusulkan kegiatan ini melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Tapi yang bisa dicover hanya kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier," sebutnya.
Kata Sarma, pihaknya akan prioritaskan anggaran kegiatan kepada calon-calon penerima bantuan itu tahun 2024 lewat e-proposal. Kebetulan saat ini aplikasinya sedang dibuka dan sedang proses usulan proposal tersebut.7esa
Komentar