nusabali

Jembrana Tampilkan Keasrian Kubu Reod

  • www.nusabali.com-jembrana-tampilkan-keasrian-kubu-reod

Bagi Jembrana, tabuh Semar Pegulingan tergolong seni baru di daerah itu. 

DENPASAR, NusaBali
Biasanya, daerah dengan julukan Bumi Mekepung itu identik dengan kesenian Jegog. Namun, pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIX, Jembrana eksis menunjukkan seni Semar Pegulingan di kalangan Angsoka Taman Budaya Bali, Rabu (14/6).

Sekaa Semar Pegulingan Manik Pasupati, Desa Pakraman Puseh Agung, Kelurahan Banjar Tengah, Negara, Jembrana menampilkan empat tabuh. Tiga tabuh merupakan tabuh yang sudah ada, sedangkan satu tabuh merupakan karya baru. Tabuh itu berjudul Tabuh Petegak Kubu Reod. Tabuh ini merupakan representasi dari kebudayaan tempo dulu yang tetap hidup di era modern.

Kubu reod berarti pondok reot. Walaupun reod, kubu tetap dapat memberikan ketenangan pada setiap orang yang duduk di sana. Hamparan sawah yang memanjakan mata, juga angin sepi. Penata coba mengaktualisasi penggambaran d atas ke dalam bahasa musik dengan konsep yang sederhana.  

“Satu tabuh ini mengacu pada tema Ulun Danu yang dipakai oleh anak kami untuk Tugas Akhir (TA) di ISI Denpasar. Tabuh Kubu Reod ini terinspirasi dari kehidupan agraris di sawah. Kubu biasanya digunakan petani untuk berteduh,” ungkap Koordinator Seni, Kadek Arya Parjana.

Diakui, kesenian Semar Pegulingan yang ditampilkan duta Kabupaten Jembrana ini mewakili materi rekonstruksi dalam materi PKB. Karena tabuh ini merupakan jenis kesenian baru di Jembrana, butuh waktu bagi mereka mempelajarinya.

“Seniman yang dilibatkan di sini tidak dalam satu sebun (sekaa), apalagi kesenian ini baru, kami persiapan hampir satu setengah bulan. Beberapa potensi yang dianggap mampu, kami coba ajak dalam kesempatan ini,” ungkapnya.

“Gamelan baru ini kami coba pelajari terus, dan menyesuaikan dengan karakteristik gamelannya. Sasarannya, untuk sosial dan komersil. Sosial untuk ngayah, namun apabila masyarakat menginginkan, tidak salah bila dikelola untuk komersil,” katanya.

Selain tabuh Petegak Kubu Reod, ada pula tabuh Lengker Cenik yang merupakan salah satu gending pegambuhan yang dipakai untuk mengiringi Tari Panji atau Patih Manis. Lengker Cenik banyak digunakan sebagai tabuh petegak pada ilen-ilen atau upacara manusa yadnya baik dalam gamelan semar pegulingan maupun gong kebyar.

Sedangkan dua tabuh lainnya digunakan untuk mengiringi dua tari yang ditampilkan, yakni Tari Legong Kuntul yang menggambarkan sekelompok burung kuntul sedang mencari makan di sawah, bermain bersama teman-temannya, serta Tari Jauk Manis yang menggambarkan sosok raksasa sebagai raja penguasa hutan yang memiliki karakter lembut. *in

Komentar