Jalan Alternatif Desa Tua–Desa Baru, Marga, Tabanan, Tertutup Longsor
Kendaraan Roda Empat Putar Balik 3 Kilometer
TABANAN, NusaBali - Jalan alternatif perbatasan Desa Tua–Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, yang digunakan sebagai akses jalan setelah jembatan penghubung dua desa tersebut putus, tertutup longsor pada Sabtu (27/5) dini hari.
Akibatnya jalan tersebut tak bisa dilintasi terutama oleh kendaraan roda empat. Meskipun ada jalur alternatif lain, tetapi harus memutar sejauh 3 kilometer.
Perbekel Baru I Made Suarjana mengatakan tanah longsor disebabkan oleh senderan irigasi Subak Blaluan Selatan Desa Tua, longsor. Senderan yang longsor di ketinggian 12 meter sepanjang 15 meter. “Kejadiannya diperkirakan dini hari, penyebabnya karena debit air tinggi dan kondisi tanah tidak kuat,” ujar Suarjana, Sabtu kemarin.
Disebutkannya, wilayah longsor ini sebenarnya ada di Desa Tua namun berbatasan dengan Desa Baru. Jalan tersebut merupakan akses jalan ke sawah. Karena jembatan Desa Tua–Desa Apuan putus akibat bencana alam pada Desember 2022, maka dipergunakan sebagai jalan alternatif. Meskipun sekarang sudah ada jembatan darurat, namun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Karena ada longsor ini, jalan tidak bisa dilalui. Namun warga tidak terisolasi karena ada jalan alternatif lain, bisa melalui Desa Payangan (Kecamatan Marga) maupun melalui Desa Perean Kangin (Kecamatan Baturiti). Memang harus memutar jauh sekitar 3 kilometer,” beber Suarjana.
Dia menyebutkan peristiwa ini sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan. BPBD bersama sejumlah warga sudah melalukan evakuasi material longsor menggunakan alat manual. Namun material longsor ini tebalnya mencapai 1 meter disertai material pepohonan, sehingga harus menggunakan alat berat. “Tadi (kemarin) sudah melakukan evakuasi, namun tidak bisa, harus menggunakan alat berat. Alat berat baru akan datang besok pagi (hari ini),” tegasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan evakuasi akan dilakukan Minggu (28/5) pagi. Ini karena alat berat rekanan masih di tempat lain. “Tadi (kemarin) sudah sempat evakuasi manual tetapi tidak tuntas, harus menggunakan alat berat,” ujar Nadha Giri.
Sebelumnya, jembatan Marga–Apuan sepanjang 15 meter putus saat terjadi bencana alam pada Desember 2022. Putusnya jembatan karena meluapnya air Sungai Yeh Kajang akibat gorong-gorong tersumbat sampah bambu dan kayu.
Putusnya jembatan ini membuat arus lalu lintas harus putar balik. Sebab jembatan ini merupakan jalan utama untuk sampai ke Baturiti. Bagi kendaraan dari Marga yang akan melintas ke Kecamatan Baturiti bisa melalui Banjar Bunutin, Desa Payangan. Sedangkan dari wilayah Tua akan ke kota Tabanan bisa melintasi jalan Desa Perean Kauh. 7 des
Komentar