Minuman Pendongkrak Energi
PASTI pernah mengalami saat-saat lesu dan membutuhkan penyemangat. Fakta yang ditemukan, sekitar sepertiga pekerja di Amerika Serikat melaporkan kelelahan emosional, sementara hampir setengahnya mengaku lelah secara fisik.
Temuan ini berdasarkan data 2022 dari American Psychological Association yang dilansir dari kompas.com.
Masalah dengan energi dan kelelahan biasanya lebih dalam dari sekadar perbaikan yang kilat. Namun, saat mengatasi penyebabnya —entah itu masalah kesehatan, stres karena pekerjaan atau kehidupan, atau kebiasaan gaya hidup yang membutuhkan penyesuaian— ada juga hal-hal yang dapat dilakukan dalam hal pola makan.
Beberapa minuman dapat membantu meningkatkan energi, termasuk dalam keadaan darurat sebagaimana dilansir kompas.com. Tapi ingatlah, mencoba tidur lebih banyak malam ini juga merupakan pilihan yang baik.
1. Air putih.
Merasa sedikit lesu? Barangkali membutuhkan air putih-bukan kopi. Bagaimana bisa, mungkin sedang mengalami dehidrasi. Kondisi ini memengaruhi sel-sel dalam otot dan otak, dan mungkin merasakannya sebagai kabut otak atau kelesuan. “Setiap sel dalam tubuh membutuhkan air untuk berfungsi. Jika tidak ada cukup air dalam tubuh, ini berarti setiap sel akan kekurangan air.”
“Dan —meskipun mungkin masih berfungsi dengan sedikit air yang dimilikinya— organ tersebut akan bekerja dengan kurang optimal,” jelas Samantha Cochrane RD, ahli diet terdaftar di The Ohio State University Wexner Medical Center.
Sebuah penelitian di tahun 2019 pada mahasiswa laki-laki di Tiongkok yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, membuktikannya. Terungkap, dehidrasi membuat orang merasa kurang berenergi, dan suasana hati mereka menjadi lebih buruk, serta mengalami masalah pada ingatan dan kewaspadaan.
Lalu, berapa banyak air yang harus diminum? Wanita harus menargetkan 91 ons total cairan dari makanan dan minuman per hari. Untuk pria, 125 ons. Cochrane menyarankan untuk minum air saat haus.
Dia mengatakan memiliki botol air sendiri, dan memilih botol yang menyimpan air pada suhu yang kita sukai adalah hal baik. Atau, ‘membumbui’ air dengan buah-buahan atau paket infus air (tanpa tambahan gula) dapat menjadi opsi menarik. Sebab, menurut dia, hal-hal tersebut akan mendorong untuk minum lebih banyak.
2. Kopi.
Tentu saja, kopi ada dalam daftar ini. Kopi berkafein mengandung kafein, sebuah stimulan yang berikatan dengan reseptor adenosin di otak. Adenosin membuat seseorang merasa mengantuk, tetapi kafein menghalangi proses tersebut, yang pada akhirnya membuat terjaga dan waspada. Setidaknya itulah penjelasan yang dipaparkan JN Learning, sebuah divisi bagian dari JAMA Network. Disebutkan, kopi menawarkan banyak manfaat kesehatan, mulai dari penurunan risiko penyakit jantung hingga otak yang lebih sehat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat jika memiliki kebiasaan minum kopi. Cochrane memperingatkan agar tidak mengganti kopi untuk sarapan.
“Kafein dapat memberikan dorongan energi yang singkat, tapi energi yang didapatkan dari makanan di pagi hari lebih mungkin untuk membantu energi yang berkelanjutan sepanjang hari,” jelasnya.
Selain itu, perhatikan berapa banyak gula yang terkandung dalam cangkir. Sebab, gula juga dapat meningkatkan energi untuk sementara waktu, tetapi juga bisa menjadi lebih mungkin mengalami kehabisan energi karena kadar gula darah yang berfluktuasi.
3. Smoothie.
Tidak seperti air, kopi, atau teh, smoothie yang terencana dengan baik mengandung makronutrisi —karbohidrat, protein, lemak— yang menyediakan kalori untuk memberikan energi bagi tubuh. “Kebanyakan minuman saja tidak akan pernah memberi keseimbangan yang baik dari semua nutrisi ini, tapi smoothie atau shake mungkin merupakan pengecualian,” kata Cochrane. Selain itu, smoothie juga merupakan sumber hidrasi dari cairan, es, dan buah yang ditambahkan di dalamnya.
Namun demikian, hanya karena ini adalah smoothie tidak membuatnya secara otomatis sehat-beberapa dapat ditambahkan bom gula dari jus dengan tambahan gula atau bahkan serbat. Maka, Cochrane menyarankan untuk memastikan smoothie dibuat dengan sumber protein (misalnya, bubuk protein, yogurt atau susu), lemak sehat (misalnya, selai kacang, alpukat), dan karbohidrat yang kaya serat (misalnya, buah-buahan dan sayuran).
4. Teh matcha.
Stres dapat menguras energi; stres dapat membuat kita merasa cepat lelah. Jika kita sedang mengalami stres, cobalah matcha panas atau es. Orang dewasa sehat yang mengonsumsi 2 gram matcha (sekitar 1 sendok teh) setiap hari selama dua minggu memiliki fungsi kognitif yang lebih baik selama dan setelah kondisi stres. Fakta ini dibandingkan kelompok plasebo, dalam hasil penelitian tahun 2021 di Nutrition Research.
Katekin dalam teh memerangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas pada otak; matcha juga memiliki theanine, senyawa yang dikenal dapat meningkatkan perhatian, dan sedikit kafein untuk menambah semangat. Tetapi, matcha — terutama ketika dibeli dari kedai kopi sebagai ‘minuman matcha’ (bukan teh), mungkin dikemas dengan tambahan gula. Jadi, carilah sendiri matcha favorit, atau lebih baik lagi, buatlah sendiri di rumah.
5. Jus buah dan sayuran segar.
Menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di PLoS One, para responden mengaku mengalami peningkatan vitalitas —sebuah pengukuran yang menggambarkan seberapa energik dan ‘penuh kehidupan’— saat diberi dua porsi tambahan buah dan sayuran untuk dimakan.
Fakta ini dibandingkan dengan kelompok kontrol dalam penelitian tersebut. Tentu saja buah dan sayuran segar berbeda dengan jus adalah pilihan yang sehat. Namun, para peneliti menduga variasi vitamin, mineral, dan antioksidan dapat memengaruhi kesehatan seseorang melalui mekanisme, seperti aliran darah yang lebih baik ke otak atau perubahan mikrobioma usus. Salah satu idenya adalah jus kiwi. Ambil dua buah kiwi emas, haluskan dengan blender, lalu tambahkan air soda atau air kelapa untuk mendapatkan kesegaran kiwi.
Makan dua buah kiwi per hari terbukti dapat meningkatkan perasaan ‘vitalitas’, serta energi dan suasana hati seseorang. Kondisi ini mungkin terjadi berkat kandungan vitamin C yang tinggi pada buah ini. Setidaknya itulah yang disebut dalam sebuah tinjauan kecil pada tahun 2022 di Nutrients.
6. Jus bit.
Jus bit mungkin bukan pilihan pertama dalam minuman, tetapi jus bit dapat meningkatkan performa olahraga. Satu tinjauan sistematis yang diterbitkan pada tahun 2020 di Critical Reviews in Food Science and Nutrition menemukan, jus bit membantu mengurangi kelelahan selama tes lari cepat. Sementara, penelitian lain yang diterbitkan pada 2020 di Nutrients menyimpulkan jus bit meningkatkan kinerja selama latihan ketahanan.
Bit mengandung nitrat, yang diubah menjadi oksida nitrat -molekul yang membantu melebarkan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah. Kandungan ini memungkinkan peningkatan oksigen ke otot dan otak—sesuatu yang dapat membantu kita merasa seolah-olah tidak bekerja terlalu keras, sehingga memiliki lebih banyak energi untuk melakukan latihan fisik.
7. Jus wortel.
Rasa kantuk mulai datang menjelang sore, sekitar pukul 15.00. Daripada makan camilan tak sehat atau minum kopi, pertimbangkan untuk minum jus wortel. Minuman ini memberikan dorongan energi bagi tubuh lebih cepat.
8. Jus pir.
Mengandung kalium yang akan dimanfaatkan sistem saraf otonom untuk mengontrol detak jantung, fungsi otak, dan menurunkan tekanan darah. Magnesium untuk membantu fungsi otot dan saraf menjadi lebih relaks serta mempertahankan kestabilan ritme jantung. Vitamin C-nya merupakan senyawa yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
9. Susu.
Mengandung tryptophan, yaitu asam amino yang akan berubah jadi serotonin setelah berada di dalam tubuh. Perubahan ini akan memberikan rasa tenang dan rileks, serta dapat membuat mata mengantuk. Kalsium dan magnesium yang akan membantu mempercepat perubahan tryptophan menjadi serotonin. Selain itu, kalsium akan membantu mengatur tekanan darah. Tekanan darah yang stabil dapat membantu mencegah terjadinya stres dan menimbulkan rasa relaks sehingga memudahkan tubuh beristirahat, dan kembali berenergi esok harinya.
10. Yoghurt.
Mengandung asam amino lisin dan arginin yang mampu menekan tekanan darah, terutama saat sedang stres atau cemas. Itu sebabnya, yoghurt bisa menjadi camilan yang baik sebelum tidur, karena dapat membantu tubuh dan pikiran lebih relaks, sehingga tidur jadi berkualitas. Belum lagi, ada tryptofan yang bisa ‘memanggil’ rasa kantuk.
Magnesium yang akan membuat saraf-saraf tubuh yang tegang serta otot dan pembuluh darah jadi relaks, untuk kembali segar.
11. Teh putih (white tea).
Asam amino L-theanine di dalamnya dengan konsentrasi paling tinggi bermanfaat untuk memperkuat sistem imun pada tubuh. Konsumsi teh ini juga mampu menstimulasi gelombang otak alfa. Hasilnya, lebih waspada, namun lebih tenang, relaks, dan tidak stres. Kafein yang tidak seperti teh pada umumnya. Teh putih memiliki kandungan kafein pada tingkat yang paling rendah, karena teh putih terdiri dari pucuk-pucuk dan daun-daun teh yang sangat muda. 7
Komentar