Pentolan Demokrat Buleleng Hengkang ke Hanura
Eksodus kader Partai Demokrat yang terjadi beberapa bulan lalu ternyata belum berhenti.
DENPASAR, NusaBali
Politisi asal Busungbiu, I Gede Ardika, Rabu (14/6), menyatakan bergabung bersama Partai Hanura Bali hanya beberapa jam setelah menyerahkan surat pengunduran dirinya di kantor DPD Partai Demokrat Bali di Denpasar.
Berbeda dengan eksodus Januari lalu yang diikuti beberapa pentolan Partai Demokrat, eksodus Ardika kemarin hanya seorang diri. “Secara pribadi, saya mengucapkan terimakasih kepada Demokrat yang sudah membesarkan dan memberi kesempatan saya pernah menjadi anggota DPRD. Terimakasih juga atas bimbingan senior Demokrat. Tapi ini pilihan hidup saya,” kata politisi berusia 53 tahun ini.
Saat ini sejatinya Ardika baru mendapat kursi sebagai salah satu anggota Bappilu Demokrat Bali. Sebelumnya, pengusaha showroom mobil second asal Desa Sepang, Busungbiu, Buleleng ini juga didapuk sebagai Ketua Bappilu Demokrat Kabupaten Buleleng. “Tidak ada masalah dengan Demokrat dan saya tidak didorong oleh siapa-siapa untuk keluar. Hanya hati nurani saya yang mengarahkan ke Partai Hanura,” elak Ardika.
Mantan Ketua Komisi D DPRD Buleleng periode 2009-2014 ini pada, Rabu pagi langsung bertolak dari Buleleng. Sekitar pukul 10.00 Wita, Ardika langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya di Kantor DPD Demokrat Bali. Hanya beberapa jam kemudian, Ardika pun sudah terlihat di kantor DPD Hanura Bali di Jalan Tukad Unda Denpasar. Kepada Sekretaris DPD Hanura Bali, Gede Wirajaya Wisna, Ardika menyatakan kesiapan bergabung dengan partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) tersebut.
“Apalagi saya lihat sekarang Hanura benar-benar serius dengan organisasi hingga tingkat bawah,” ujar Ardika. Ardika mengaku tidak ikut gelombang eksodus Demokrat ke Hanura pada bulan Januari lalu lantaran masih melihat situasi. “Saya baru sekarang meninggalkan Demokrat karena kami selaku kader melihat sejauh mana gerakan partai, khususnya di Buleleng,” cetusnya.
Ketika ditanya apakah akan membawa keluar ‘gerbong’ konstituennya? Ardika pun tersenyum. ”Kader di bawah biasanya melihat figur,” katanya.
Pada Pileg 2014, Ardika memang gagal melanjutkan kesuksesannya mempertahankan kursi dewan yang diembannya pada Pileg 2009. Namun perolehan suara Ardika juga cukup signifikan mencapai kisaran 3.000 suara. Dan suara ‘bawah’ inilah yang berpotensi ikut dibawa ke gerbong Hanura. “Kami terbuka terhadap masyarakat yang ingin bergabung bersama Hanura,” ujar Sekretaris DPD Hanura Bali, Gede Wirajaya yang menyambut kedatangan Ardika.Bergabungnya Ardika diakui Wirajaya sebagai penguatan bagi Hanura.
“Kami mengapresiasi dan bersyukur dengan bergabungnya Pak Ardika yang memiliki rekam jejak mumpuni,” kata Wirajaya yang dalam pertemuan kemarin didampingi Wakil Ketua DPD Hanura Bali, Nyoman Agung Sariawan yang tak lain juga eks Direktur Eksekutif Partai Demokrat Bali.
Sementara menanggapi hengkangnya Ardika dari Demokrat, Wakil Ketua DPC Demokrat Buleleng, Nyoman Sarjana mengaku sudah menerima informasi itu. Namun pihaknya belum menerima surat pengunduran dari Ardika yang selama ini tercatat sebagai Bapilu DPC Demokrat Buleleng. Namun jika benar sudah gabung ke Hanura, pihaknya tidak mempersoalkan, karena itu hak politik semua warga. "Katanya sudah pindah, saya hanya dengar informasinya, karena belum ada surat pengunduran diri. Masih tercatat di Bappilu, tapi kalau memang sudah pindah, ya ndak masalah karena itu hak politik yang bersangkutan,” kata Sarjana singkat. *mao, k19
1
Komentar