Melihat dari Dekat Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur
Progres Keseluruhan 29,45 Persen, Titik Nol Jadi Destinasi Wisata
Hampir setiap hari ada saja masyarakat dalam bentuk kelompok, asosiasi, forum dan sebagainya yang mengajukan izin berkunjung ke IKN, terutama di Titik Nol Nusantara.
NUSANTARA, NusaBali
Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus digenjot seiring target Upacara HUT RI yang akan digelar perdana di IKN pada tahun 2024 mendatang. Sementara itu, Titik Nol IKN Nusantara kini seolah menjelma jadi destinasi baru yang terus dikunjungi oleh berbagai elemen masyarakat.
Wartawati NusaBali Agung Indi berkesempatan mengunjungi Titik Nol Nusantara IKN pada, Selasa (30/5) bersama rombongan dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Kabupaten Badung. Rombongan dipimpin Asisten Administrasi Umum Kabupaten Badung, Cok Raka Darmawan didampingi Kabag Prokopim Made Suardita dan Kabag Administrasi Keuangan AA Rahmadi.
Dari Kota Balikpapan, perjalanan ke IKN memakan waktu hingga 2,5 jam. Sebagian perjalanan masih melewati kawasan hutan dan tampak sedang ada pengerjaan konstruksi proyek IKN yang membutuhkan anggaran Rp 466 triliun itu. Tujuan pertama, yakni Titik Nol Nusantara IKN. Kemudian kunjungan kedua dilanjutkan dengan melihat progres pembangunan kantor-kantor kementerian. Rombongan Prokopim Setda Badung diterima oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Deputi Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Karlinus Manek.
Dalam penyampaiannya, Karlinus menjelaskan satu per satu konsep pembangunan IKN mulai dari bangunan Istana Presiden, Wakil Presiden, Kantor Kementerian, rumah dinas, hingga pembangunan jaringan akses jalan ibu kota negara, infrastruktur sanitasi, air minum, penyediaan air baku, TPST dan IPAL, tempat peribadatan, dan lain-lain yang akan saling terintegrasi.
Karlinus Manek menerangkan, sesuai dengan amanat UU, luas IKN terdiri atas darat dan laut. Total keseluruhan ada 324.332 hektare yang terdiri dari luas wilayah darat 256.142 hektare dan laut 68.189 hektare. Sedangkan khusus untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 hektare yang terdiri dari tiga wilayah pengembangan. Hingga saat ini, dari data Satgas progres pembangunan IKN sudah 29,45 persen.
"Pada 17 Agustus 2024 ditargetkan akan digelar upacara HUT Kemerdekaan RI secara perdana di sini (IKN, red). Berdasarkan data dari Satgas PUPR, sampai saat ini pembangunan IKN secara keseluruhan baru mencapai 29,45 persen," ujar Karlinus. Dari masterplan, pengerjaan dilakukan bertahap dan ditarget selesai bersamaan tahun 2024. Nantinya akan ada jembatan penghubung antara Teluk Balikpapan dan IKN. Kemudian akan dibangun juga akses jalan tol dan bandara khusus VIP untuk kawasan KIPP.
"Jembatannya sudah, sedangkan tolnya sedikit lagi. Rencananya juga akan ada pembangunan bandara di sini. Bandara VIP khusus untuk kawasan KIPP. Jadi bukan untuk komersil, karena yang komersil sudah ada bandara di Balikpapan dan Samarinda," sebutnya.
Sementara itu, Titik Nol Nusantara IKN kini jadi 'objek wisata' baru bagi masyarakat. Pasalnya, hampir setiap hari ada saja masyarakat dalam bentuk kelompok, asosiasi, forum dan sebagainya yang mengajukan izin berkunjung ke IKN, terutama di Titik Nol Nusantara yang merupakan tempat penyatuan air dan tanah dari 34 provinsi se-Indonesia ini. Menurutnya, antusiasme masyarakat ini menunjukkan dukungan besar pembangunan IKN Nusantara dalam mewujudkan visi mewujudkan kota dunia untuk semua.
"Jadi tidak hanya pemerintah daerah yang berkunjung. Bahkan sampai kelompok-kelompok masyarakat dari berbagai daerah itu antusiasnya luar biasa. Ada asosiasi kepala desa, forum guru, kepemudaan, keagamaan, dan kemasyarakatan lainnya. Hampir setiap hari kita terima pengajuan surat untuk izin kunjungan ke Otorita Ibu Kota Nusantara. Bahkan dalam satu hari bisa 4 sampai 5 rombongan yang datang berkunjung. Sehingga kita harus atur jadwalnya," pungkasnya. 7 ind
Komentar