Konsumsi Ikan Masyarakat di Bangli Rendah
Data di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, yakni indeks konsumsi ikan masyarakat di Bangli baru 31,5 persen.
BANGLI, NusaBali
Pemkab Bangli terus menggencarkan gerakan Masyarakat makan ikan (Gemarikan). Karena indeks konsumsi ikan di Bangli masih rendah. Padahal wilayah ini memiliki potensi ikan memadai.
Gemarikan kembali digelar oleh Pemkab Bangli pada Selasa (30/5). Kegiatan ini dipusatkan di SMPN 2 Bangli, dihadiri Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli I Wayan Sarma mengatakan Gemarikan ini untuk mengedukasi tentang pentingnya mengkonsumsi ikan. Ikan mengandung protein omega 3, banyak mengandung vitamin, dan mineral. Nutrisi pada ikan sesungguhnya sudah cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Diakui, indeks konsumsi ikan masyarakat Bangli masih tergolong rendah. Sesuai data di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, yakni indeks konsumsi ikan masyarakat di Bangli baru 31,5 persen. Jumlah tersebut masih di bawah provinsi yakni 45 persen dan nasional 54 persen.
"Ini perlu kita kejar. Karena potensi ikan di Bangli juga ada. Komoditas ikan tidak terlalu mahal dibandingkan dengan daging. Pemahaman masyarakat yang perlu kita tingkatkan bahwa mengkonsumsi ikan ini banyak manfaatnya," ungkapnya.
Lanjut Wayan Sarma, Pemkab Bangli terus mengedukasi masyarakat tentang pengkonsumsian ikan. Meskipun puncak Gemarikan hanya setahun sekali. "Edukasi ini di lingkungan masyarakat umum maupun sekolah-sekolah. Harapan konsumsi ikan di Bangli dapat meningkat," ujarnya. Gemarikan kali ini diikuti 1.000 orang. Mereka terdiri dari siswa SMP, anak-anak stunting, dan warga dari beberapa desa.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menegaskan, Gemarikan perlu terus ditingkatkan. Karena ikan merupakan bahan pangan yang murah dan mudah didapat. Ikan bergizi tinggi karena mengandung omega 3 yang sangat berguna untuk kecerdasan otak. Ikan juga mengandung protein, vitamin, mineral serta memiliki kandungan kolesterol rendah.
Jelas Bupati, pentingnya makan ikan untuk peningkatan gizi masyarakat terutama pada anak-anak untuk mencegah stunting, meningkatkan pertumbuhan, dan perkembangan sel otak, kesehatan mental maupun fisik. "Gemarikan dapat dimulai dari keluarga dimana anak –anak sekarang lebih suka makan makanan cepat saji berbahan dasar non ikan yang banyak tersedia di pasaran. Maka dari itu ikan agar diolah dengan kreatif sehingga menjadi olahan yang menggugah selera," jelasnya.
Dengan meningkatnya konsumsi ikan dimasyarakat saat ini berimbas pada peningkatan kebutuhan ikan segar maupun produk olahan yang berbahan ikan. Hal ini sudah barang tentu akan berdampak secara tidak langsung bagi usaha dan kesejahteraan petani/kelompok pembudidaya ikan. Peluang ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pelaku usaha perikanan maupun pengolah hasil perikanan untuk meningkatkan produknya.7esa
1
Komentar