Sanjaya Cairkan Ketegangan dengan Golkar
Sanjaya mengakui, di kandang banteng suara Eka Jaya juga jebol sehingga tidaklah benar tudingan Golkar tak bekerja di Pilkada Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Hubungan DPC PDIP Tabanan selaku pengusung paket Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (Eka Jaya) dengan partai pendukung, Golkar sempat retak. Pemicunya, Golkar jadi kambing hitam kegagalan paket Eka Jaya meraih target kemenangan 70 persen di Pilkada Tabanan. Untuk mencairkan ketegangan tersebut, Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya menggelar silaturahmi dengan pengurus Golkar dari kedua kubu, yakni Aburizal Bakrie (Munas Nusa Dua) dan Agung Laksono (Munas Ancol).
Dalam pertemuan di salah satu rumah makan di kawasan Kecamatan Tabanan itu, Sanjaya didampingi sekretaris DPC PDIP Tabanan, Nyoman ‘Komet’ Arnawa dan sejumlah anggota fraksi PDIP DPRD Tabanan. Hadir pula Ketua Tim Pemenangan Eka Jaya yang juga Ketua Fraksi PDIP, I Made Dirga. Sementara dari kubu Golkar Aburizal Bakrie, hadir Ketua Nyoman Wirya bersama sekretaris yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan, Ni Made Meliani beserta 3 anggota fraksi. Sedangkan dari Golkar Agung Laksono dihadiri Ketua I Made Rasma dan Sekretaris Putu Panca Wardani.
Pada pertemuan itu, selaku pimpinan partai sekaligus cawabup, Sanjaya menyampaikan terima kasih atas kerja keras PDIP dan Golkar untuk memenangkan Eka Jaya di Pilkada Tabanan. “Kemarin ada statement kami tentang target yang tak tercapai, tidak ada maksud mengkambinghitamkan Golkar. Berapapun hasil yang kita capai, kemenangan ini patut disyukuri,” ungkap Sanjaya untuk mencairkan ketegangan. Sanjaya mengatakan, dari 133 desa, Eka Jaya kalah di 25 desa namun unggul di seluruh 10 kecamatan.
Sanjaya mengakui, di kandang banteng suara Eka Jaya juga jebol sehingga tidaklah benar tudingan Golkar tak bekerja di Pilkada Tabanan. Cawabup terpilih dengan kemenangan 64,37 persen suara ini kembali mengajak Golkar untuk bekerjasama lima tahun ke depan untuk mengawal program Eka Jaya. Termasuk menuntaskan janji-janji politik kepada rakyat saat turun di musim kampanye. “Kita tak boleh dicap partai pembohong. Bersatunya PDIP dengan Golkar akan mampu melahirkan produk APBD untuk rakyat, intinya harus bekerjasama,” ungkap Sanjaya.
Tawaran Sanjaya mengajak Golkar bekerjasama lima tahun lagi disambut baik Ketua DPD II Golkar Tabanan kubu Agung Laksono, I Made Rasma. Ia menyebut, 6 anggota fraksi Golkar yang ada di DPRD Tabanan tidaklah larut dalam dualisme kepemimpinan di pusat, melainkan loyal dengan kepemimpinan di kabupaten. Rasma pun meminta Golkar tetap diajak bekerjasama membangun Tabanan dan mengawal program Eka Jaya.
Ketua DPD II Golkar Tabanan kubu Aburizal Bakrie, I Nyoman Wirya berpendapat senada. Wirya menyatakan, mengikuti jejak Golkar kubu Agung Laksono mendukung Eka Jaya di Pilkada Tabanan secara ikhlas baik sebagai pasangan cabup-cawabup sampai jadi bupati dan wakil bupati. “Kami tak ingin lihat proses lagi, tetapi hasil Eka Jaya sudah menang. Tugas selanjutnya adalah mensejahterakan rakyat. Tolong fraksi kami ajak membangun Tabanan lima tahun ke depan ini,” ungkap Wirya.
Politisi beringin yang dua kali periode di DPRD Bali ini sempat menyindir Golkar yang jadi kambing hitam kegagalan Eka Jaya raih target kemenangan 70 persen suara. Ia berikan contoh di kampungnya, Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, yang tak sekalipun dalam sejarah PDIP bisa menang. Namun dengan bergabungnya Golkar mendukung Eka Jaya yang diusung PDIP, baru pertama kali banteng gemuk dalam lingkaran bisa unggul di Desa Kukuh. Bagi Wirya semua telah bekerja untuk mencapai kemenangan.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Eka Jaya, Made Dirga mengajak Fraksi Golkar di DPRD Tabanan untuk konsisten mendukung program Eka Jaya. Golkar diharapkan tidak ‘main-main’ saat ambil keputusan krusial di DPRD Tabanan. Ia menyadari bergabungnya PDIP – Golkar di Pilkada Tabanan merupakan sejarah menyatunya air dan minyak.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Tabanan, I Gede Komang Sanjaya sebut suara Golkar tak berpengaruh di Pilkada Tabanan. PDIP merancang kemenangan 70 persen suara dengan pertimbangan 55 persen suara PDIP (kuasai 22 kursi dari 40 kursi DPRD Tabanan) dan 15 persen suara PDIP (kuasai 6 kursi dari 40 kursi DPRD Tabanan). Namun dengan keunggulan 64,37 persen, Sanjaya menyebut suara PDIP mengalami peningkatan dibanding raihan Pileg 2015. Statement tersebut melukai perasaan kader beringin karena dituding tak bekerja di Pilkada Tabanan. 7 k21
1
Komentar