Kanopi di DTW Pelabuhan Buleleng Rusak
SINGARAJA, NusaBali - Fasilitas penunjang Daya Tarik Wisata (DTW) Pelabuhan Buleleng mengalami kerusakan. Pasca sandaran di dermaga apung diperbaiki, kini kanopi kayu mulai keropos. Sejumlah bagian kanopi sudah lepas dan terlihat usang.
Bangunan ini ada, melajur di sebelah barat Monumen Yudha Mandala dan sisi selatan gedung Mr I Gusti Ketut Pudja. Pantauan NusaBali pada Kamis (1/6) kemarin, bangunan yang awalnya diinisiasi untuk tempat berteduh dan bersantai menikmati pemandangan laut, tidak dapat dimanfaatkan maksimal. Sebab di bagian atas kanopi tidak dilengkapi dengan atap maupun tanaman rambat yang menambah unsur estetik.
Kerusakan kanopi ini sebenarnya sudah terjadi sejak setahun terakhir. Bahkan kanopi di sisi selatan Gedung Mr I Gusti Ketut Pudja sempat dialihfungsikan menjadi lapak-lapak pedagang. Belakangan pedagang yang memanfaatkan fasilitas tidak sesuai peruntukannya ditertibkan.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara tidak menampik jika sejumlah sarana penunjang DTW Pelabuhan Buleleng mengalami kerusakan. Saat ini Dispar Buleleng sedang melakukan kajian untuk menindaklanjuti kondisi yang ada.
“Kami berencana melakukan revitalisasi DTW Pelabuhan Buleleng untuk meningkatkan fungsi dan estetikanya. Sedang dilakukan kajian yang komprehensif nanti dilakukan BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Buleleng,” terang Dody.
Dari hasil kajian itu, akan menjadi bahan pertimbangan penataan yang akan dilakukan. Untuk aset-aset yang sudah rusak parah akan dilakukan penghapusan. Sedangkan aset yang masih bisa dimanfaatkan akan diperbaiki dan ditata ulang.
Selain itu akan dibuat Detail Engineering Design (DED) kemudian akan diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan anggaran. Menurutnya sejauh ini DTW Pelabuhan Buleleng sebagai salah satu DTW unggulan masih memerlukan sejumlah perbaikan. Salah satu sarana yang perlu dipenuhi seperti lampu penerangan, perbaikan jalan, taman hingga landmark.
“Pelabuhan Buleleng ini DTW unggulan Buleleng, karena tempatnya memiliki nilai sejarah yang tinggi juga sehingga perlu perencanaan penataan yang lebih komprehensif, mudah-mudahan tahun ini sudah bisa selesai kajian DED,” terang mantan Camat Buleleng ini.7k23
1
Komentar