Pedagang Pasar Jembrana Direlokasi
Bupati Tamba: Revitalisasi Demi Kenyamanan Pembeli dan Pedagang
Revitalisasi Pasar
Pasar Umum Negara
Pemkab Jembrana
I Nengah Tamba
I Gede Ngurah Patriana Krisna
Pasar Senggol Negara
Pedagang Pasar Senggol Negara akan direlokasi pada bulan Juni, sedangkan pedagang Pasar Umum Negara akan mulai direlokasi pertengahan Juli mendatang.
NEGARA, NusaBali
Proyek revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN), Jembrana, direncanakan digarap mulai bulan Agustus tahun ini. Bertalian hal tersebut, dari pihak Pemkab Jembrana tengah mempersiapkan relokasi pedagang.
Khusus pedagang Pasar Senggol Negara, rencananya akan direlokasi pada bulan Juni ini. Sementara para pedagang di Pasar Umum Negara, akan mulai direlokasi pertengahan bulan Juli mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) internal Pemkab Jembrana, di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Kamis (1/6). Dalam rakor yang dipimpin langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, dan dihadiri Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, dan para pimpinan OPD Pemkab Jembrana, itu turut membahas mengenai rencana tempat relokasi bagi pedagang Pasar Senggol Negara dan pedagang PUN.
Usai rakor tesebut, Bupati Tamba menyampaikan, relokasi sementara akan berlangsung kurang lebih selama 6 bulan selama proses pembangunan PUN. Setelah itu, para pedagang dapat kembali berjualan di pasar tersebut dengan kondisi pasar yang lebih bersih dan nyaman.
Dirinya pun meminta pedagang bisa memaklumi rencana pemerintah daerah ini karena juga dimanfaatkan untuk pedagang.
"Rencana relokasi sekitar 6 bulan, karena kita akan membangun pasar yang lebih bagus, lebih nyaman dan elegan. Teman-teman pedagang harus maklum dengan kondisi sementara ini. Nanti setelah pasar selesai dibangun, di situ teman-teman pedagang akan merasakan kondisi pasar yang lebih baik," ucap Bupati Tamba.
Untuk pedagang Pasar Senggol Negara, kata Bupati Tamba, akan direlokasi ke halaman Pasar Ijo Gading serta Jalan Gunung Agung (jalan sebelah timur Pasar Ijo Gading). Para pedagang senggol pun dinyatakan sudah dapat pindah berjualan ke lokasi relokasi tersebut pada 10 Juni 2023. Sementara relokasi pedagang PUN, rencananya akan direlokasi ke Pasar Ijo Gading dan Lapangan Umum Dauhwaru. Relokasi pedagang PUN itu akan dimulai pada tanggal 14 Juli hingga 30 Juli.
"Pasar itu mulai dikerjakan per 1 Agustus 2023 dan relokasi selesai pada 30 Juli 2024. Mungkin di bulan Desember teman-teman pedagang bisa kembali ke pasar umum Negara," ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba menegaskan, revitalisasi PUN itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern. Di mana kebersihan dan kenyamanan menjadi faktor penting. "Kita tentu ada di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai masyarakat berpikir revitalisasi pasar ini justru menyengsarakan masyarakat di pasar. Saya sudah terus berpikir, melakukan kajian yang baik dan kita juga sudah survei ke beberapa pasar. Pasar kita bangun nanti kita rasakan sesuai dengan kebutuhan pasar dan pembeli," ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba menambahkan, dalam melakukan revitalisasi PUN nanti, tidak akan menggunakan APBD Kabupaten Jembrana. Namun didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat dengan estimasi biaya sekitar Rp 145 miliar. Dirinya pun yakin bahwa nantinya kabupaten Jembrana akan sering dikunjungi wisatawan, dan pasar juga bisa menjadi objek menarik yang bisa dikunjungi.
Terlebih untuk revitalisasi PUN itu, kata Bupati Tamba, juga akan dilengkapi dengan tempat rekreasi maupun area terbuka yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bersantai. "Ke depan, Jembrana akan semakin maju dan semakin banyak dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Pasar juga menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawan," ucap bupati asal Desa Kalaikah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata menjelaskan, dua tempat relokasi pedagang PUN, memiliki daya tampung yang berbeda. Untuk Lapangan Umum Dauhwaru diestimasi mampu menampung 356 pedagang. Sedangkan di Pasar Ijo Gading tersedia 66 kios dan 82 los.
"Dengan jumlah pedagang di Pasar Umum Negara yang rencana direlokasi mencapai 700 pedagang, tentu masih ada kekurangan. Kita akan carikan solusi lebih detail lagi dan data kembali. Karena dari jumlah itu ada juga pedagang yang berniat berdagang di rumah selama relokasi. Juga kita siapkan relokasi tambahan dengan memanfaatkan dana CSR senilai Rp 250 juta serta sisa lelang (tender revitaliasi) nanti," terang Adinata.
Adinata menambahkan, nantinya akan ada sosialiasi lebih lanjut dengan para pedagang pada 5 Juni nanti. Sosialisasi terkait gambar atau detail engineering design (DED) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) menyangkut revitaliasi PUN itu pun akan diadakan secara langsung dan online sehingga bisa diikuti seluruh pedagang. 7ode
1
Komentar