Program Kartu Prakerja, Mulai Juni, Pendaftaran Dibuka Tiap 2 Minggu
JAKARTA, NusaBali - Kuota penerima kartu prakerja tahun 2023 ini ditargetkan mencapai 1 juta penerima. Untuk mencapai target tersebut, waktu pembukaan gelombang pendaftaran (batch) penerimaan peserta kartu prakerja akan lebih terjadwal.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dikutip dari kontan mengatakan, sebelumnya waktu pembukaan gelombang kartu prakerja tidak menentu. Namun, mulai Juni, waktu pembukaan gelombang pendaftaran akan dibuka setiap dua minggu.
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan menggeber pelaksanaan program tersebut.
Kebijakan ini mulai berlaku Juni 2023 nanti. Ia mengatakan dengan kebijakan ini masyarakat yang telah mendaftar di situs https://prakerja.go.id dapat bergabung dalam pendaftaran peserta gelombang per dua mingguan.
Ia menambahkan kebijakan ini ditempuh dengan tujuan; peserta dapat kepastian terkait pembukaan gelombang dan penetapan peserta dengan jadwal yang lebih pasti dan mudah diingat.
"Dengan dibuka gelombang dan ditetapkan peserta setiap dua mingguan, para peserta yang belum lolos jadi tidak lupa untuk terus ikut gabung secara reguler. Hanya satu klik saja, sudah memastikan agar mereka ikut diperhitungkan dalam penetapan peserta di gelombang berikutnya," kata Denni dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, dilansir CNNIndonesia,com, Rabu (31/5).
Denni menambahkan kebijakan ini juga ditempuh terkait tingginya animo masyarakat mengikuti program ini.
Data yang dia miliki untuk periode Februari hingga Mei 2023 saja, total jumlah peserta Kartu Prakerja yang sudah diterima mencapai 390 ribu orang.
Mereka berasal dari peserta yang diterima pendaftarannya pada gelombang 48 sampai dengan 53.
Peserta itu berasal dari 488 kabupaten/kota, dari total 514 kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia.
Data yang sama juga menunjukkan peningkatan persentase peserta yang berasal dari desa. Pada tahun 2023 ini, jumlah kepesertaan yang tinggal di desa meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya.
Pada periode 2020-2022 persentase peserta yang berasal dari desa adalah 64%. Sementara untuk periode 2023, peserta yang berasal dari desa ada sebesar 70%.
Denni menegaskan kenaikan persentase peserta yang berasal dari desa ini sesuai dengan sifat dan tujuan Program Kartu Prakerja yang inklusif. 7
1
Komentar