Urai Kemacetan di Kawasan Pelabuhan Sanur, Pembangunan Jalur Masuk Baru Diusulkan
Rencana jalur keluar dimungkinkan dibangun di sisi utara pelabuhan melalui Pantai Padanggalak. Alternatif lain adalah melalui sisi selatan pelabuhan yakni Pantai Sanur.
DENPASAR, NusaBali
Kemacetan di Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur tepatnya di bagian utara pintu masuk Pelabuhan Sanur (Jalan Pantai Matahari Terbit) saat ini jadi rutinitas sehari-hari pada pagi dan sore hari. Dinas Perhubungan Provinsi Bali mengungkapkan rencana memisahkan jalur masuk dan keluar Pelabuhan Sanur untuk mengurai kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta, mengatakan jalur di Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, yakni pertigaan Patung Titi Banda hingga Pelabuhan Sanur memang merupakan salah satu titik kemacetan bahkan sebelum dibangunnya Pelabuhan Sanur.
“Sebetulnya dari dulu memang agak macet di situ sebelum Pelabuhan Sanur dibangun. Sekarang ditambah dengan pelabuhan, ya, tambah traffic-nya,” kata Samsi, Jumat (2/6).
Samsi mengatakan pembangunan sentral parkir saat ini sedang dikalkulasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bali sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah kemacetan di dekat Pelabuhan Sanur.
Selain itu, pihaknya juga sedang mengusulkan pembangunan jalur masuk Pelabuhan Sanur yang terpisah dengan jalur keluar. Samsi mengungkapkan, rencana jalur keluar dimungkinkan dibangun di sisi utara pelabuhan melalui Pantai Padanggalak. Sementara itu alternatif lain adalah melalui sisi selatan pelabuhan yakni Pantai Sanur.
“Sekarang semuanya lewat utara di sisi timur jalan (Jalan Bypass Ngurah Rai), jadi kita kesulitan sebenarnya untuk mengatur. Saya sekarang sedang mencoba mengusulkan sesuatu termasuk mengubah flow-nya, tapi kelihatannya memang perlu dibangun jalan baru,” ujar Samsi.
“Konsepnya nanti di-split jalur masuknya. Jadi yang dari utara bisa masuk, pilihannya mungkin di daerah Padanggalak. Atau mungkin satu lagi peluangnya menggunakan Bali Beach, tapi itu belum pembangunan,” ungkapnya.
Samsi mengatakan solusi tersebut pastinya akan menemui tantangan dalam pembebasan lahan. Dia menyerahkan kepada Dinas PUPR Bali terkait hal tersebut, dan pihaknya siap mendukung dalam manajemen lalu lintas nantinya.
“Kita menginginkan secepatnya, tapi harus dibereskan terlebih dahulu masalah lahan. Secara rekayasa kita serahkan PUPR, tapi manajemen lalu lintas sudah kita siapkan, kira-kira keluar masuknya dari mana,” jelas Samsi.
Untuk sementara Samsi mengimbau masyarakat khususnya yang melakukan penjemputan wisatawan di Pelabuhan Sanur, agar tidak berhenti di sepanjang Jalan Pelabuhan Sanur (Jalan Pantai Matahari Terbit). Dia mengusulkan para penjemput menaikkan penumpang di bagian selatan Pelabuhan Sanur (Pantai Sanur) untuk memecah konsentrasi kendaraan.
“Lebih baik cari tempat lain dulu atau mungkin diarahkan ke selatan penumpangnya ke arah Mak Beng (Pantai Sanur),” imbau Samsi.
Kemacetan parah di Bypass Ngurah Rai Sanur telah jadi atensi banyak pihak termasuk Gubernur Bali Wayan Koster yang meninjau langsung ke lokasi pada Sabtu (6/5/2023). Gubernur Koster menyatakan perlu dibangun sentral parkir di sekitar Pelabuhan Sanur.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry juga sempat meminta Dinas Perhubungan Provinsi Bali mencari solusi mengatasi kemacetan. Kata Sugawa Korry, kalau dibiarkan, dalam jangka panjang kemacetan bisa semakin parah dan mengganggu kenyamanan wisatawan dan masyarakat.
“Pelabuhan penyeberangan Sanur menuju Nusa Penida, Klungkung memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Karena minat masyarakat menggunakan Pelabuhan Sanur sebagai transportasi laut sangat tinggi, sehingga situasi penyeberangan menjadi ramai. Tetapi ada dampak yang mulai dirasakan, yakni macet,” ujar Sugawa Korry, beberapa waktu lalu. 7 cr78
1
Komentar