Tegalan di Kusamba Terendam Banjir
Lahan tegalan sekitar 50 are di Banjar Batur, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, tegenang air irigasi, Kamis (15/6).
SEMARAPURA, NusaBali
Tegalan itu pun bak kolam hingga sebuah palinggih tugu dan perkebunan pisang terendam. Banjir di tegalan tersebut sudah terjadi selama bertahun-tahun karena menjadi tempat penampungan saluran irigasi. Mengingat saluran irigasi mentok sampai di tegalan. “Saluran irigasi ini tidak bisa tembus ke laut, karena terbentur dengan lahan warga di sisi selatan,” ujar warga sekitar Dewa Candra.
Kata dia, banjir tersebut sudah terjadi sejak Minggu (11/6) lalu setelah terjadi hujan lebat dengan tinggi air mencapai semeter. Selain menyebabkan lingkungan kumuh yang dikhawatirkan oleh warga adalah masalah kesehatan. Pasalnya banyak sampah yang meluber di genangan air tersebut, jadi bisa memicu wabah nyamuk demam berdarah.
Sebelumnya, Perbekel Desa Kusamba I Ketut Winastra tidak menampik hal tersebut. Hanya saja pihaknya juga belum bisa memberikan solusi. Pasalnya sisi paling ujung pembuangan irigasi subak tersebut memang buntu, karena di sisi selatan got merupakan lahan milik pribadi. Sehingga sulit dibuka lahan tersebut untuk mengalirkan air ke laut.
“Kalau memang masyarakat khususnya pemilik lahan bersedia mengorbankan lahannya untuk saluran air ke laut, kami akan siap membuatkan saluran air dari dana desa,” tegasnya.
Kata Perbekel Winastra pada hari-hari biasa di saluran irigasi tersebut tidak memicu banjir. Terlebih banyak lahan pertanian yang memanfaatkan air tersebut. Sehingga untuk saat ini ketika musim hujan dan airnya naik, hanya menunggu diserap oleh tanah saja. “Biasanya setelah tiga hari akan kering,” katanya. *wa
Tegalan itu pun bak kolam hingga sebuah palinggih tugu dan perkebunan pisang terendam. Banjir di tegalan tersebut sudah terjadi selama bertahun-tahun karena menjadi tempat penampungan saluran irigasi. Mengingat saluran irigasi mentok sampai di tegalan. “Saluran irigasi ini tidak bisa tembus ke laut, karena terbentur dengan lahan warga di sisi selatan,” ujar warga sekitar Dewa Candra.
Kata dia, banjir tersebut sudah terjadi sejak Minggu (11/6) lalu setelah terjadi hujan lebat dengan tinggi air mencapai semeter. Selain menyebabkan lingkungan kumuh yang dikhawatirkan oleh warga adalah masalah kesehatan. Pasalnya banyak sampah yang meluber di genangan air tersebut, jadi bisa memicu wabah nyamuk demam berdarah.
Sebelumnya, Perbekel Desa Kusamba I Ketut Winastra tidak menampik hal tersebut. Hanya saja pihaknya juga belum bisa memberikan solusi. Pasalnya sisi paling ujung pembuangan irigasi subak tersebut memang buntu, karena di sisi selatan got merupakan lahan milik pribadi. Sehingga sulit dibuka lahan tersebut untuk mengalirkan air ke laut.
“Kalau memang masyarakat khususnya pemilik lahan bersedia mengorbankan lahannya untuk saluran air ke laut, kami akan siap membuatkan saluran air dari dana desa,” tegasnya.
Kata Perbekel Winastra pada hari-hari biasa di saluran irigasi tersebut tidak memicu banjir. Terlebih banyak lahan pertanian yang memanfaatkan air tersebut. Sehingga untuk saat ini ketika musim hujan dan airnya naik, hanya menunggu diserap oleh tanah saja. “Biasanya setelah tiga hari akan kering,” katanya. *wa
Komentar