RSUD Buleleng Masih Rawat Pasien Covid-19, Layanan dan SOP Tetap Dijalankan
SINGARAJA, NusaBali - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Minggu (7/6) masih ada di Buleleng. RSUD Buleleng sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 pun masih tetap merawat belasan pasien terkonfirmasi.
Seluruh layanan tindakan, penyiapan sarana prasarana hingga Standar Operasional Prosedur (SOP) Covid-19 tetap berjalan sampai ada pencabutan secara resmi status kegawatdaruratan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan RSUD Buleleng sampai saat ini masih menyiapkan ruang isolasi khusus untuk pasien Covid-19. Meskipun World Health Organization (WHO) secara resmi telah mencabut status kegawatdaruratan Covid-19. Hanya saja di Indonesia, pemerintah pusat belum melakukan hal serupa. Pemerintah Republik Indonesia belum melakukan pencabutan status karena pasien terkonfirmasi Covid-19 masih ada.
“SOP apapun tetap sama persis seperti sebelumnya karena Indonesia belum mencabut status kegawatdaruratan. Benar juga buktinya masih ada kasus. Hanya saja dari jumlah kasus sekarang sudah jauh berkurang, gejala berat tidak ada, kebanyakan sedang-ringan, mortalitas juga sudah menurun,” terang Arya Nugraha.
Foto: Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha. -LILIK
Sejauh ini RSUD Buleleng masih menyiapkan sedikitnya 30 bed isolasi untuk pasien Covid-19. Penanganan pasien Covid-19 menurut dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini juga masih menggunakan SOP awal. Namun sekarang, tenaga kesehatan yang masuk ke ruang isolasi untuk penanganan pasien, cukup menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju gaun. Tidak lagi menggunakan APD baju hazmat.
“Dengan herd immunity yang sudah terbentuk dari capaian vaksinasi ini, penanganan pasien sudah aman hanya dengan menggunakan APD baju gaun. Ini sudah terbukti. Bahkan sekarang tidak ada lagi nakes yang tertular lagi, karena sudah mendapatkan 4 kali vaksin Covid-19,” imbuh Arya Nugraha.
Sementara itu dengan perubahan cuaca saat ini, dia pun menyebut dapat berdampak pada jumlah pasien Covid-19.
Meskipun untuk mengetahui secara pasti harus ada penelitian khusus. Namun jika dilihat dari teori penyakit infeksi dapat disebabkan oleh kuman, imun tubuh dan faktor lingkungan. Kondisi ini pun agar disikapi dengan bijak oleh masyarakat, dengan tetap menjaga kesehatan. 7k23
1
Komentar