Sosialisasi Revitalisasi PUN, Bupati Tamba Tampung Aspirasi Pedagang
NEGARA, NusaBali - Pemkab Jembrana menggelar sosialisasi revitalisasi Pasar Umun Negara (PUN) di Gedung Kesenian Dr Ir Soekarno, Jembrana, Senin (5/6) sore.
Dalam sosialisasi yang dihadiri langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, itu para pedagang masih menolak rancangan revitalisasi yang disiapkan pemerintah. Namun Bupati Tamba menegaskan siap mengakomodir aspirasi para pedagang dan akan membahas kembali rancangan revitalisasi ke Pemerintah Pusat.
Pada sosialisasi yang dihadiri langsung ratusan pedagang itu, sekalian menghadirkan Konsultan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan Konsultan Detail Engineering Design (DED) revitalisasi PUN. Turut serta hadir Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jembrana dan para Kepala OPD Pemkab Jembrana.
Dalam kesempatan sosialisasi, diberi kesempatan untuk memberikan masukan dari sejumlah perwakilan pedagang. Intinya, para pedagang menyatakan menolak rancangan revitalidasi PUN ini. Salah satu yang menjadi dasar penolakan, adalah menyangkut ukuran kios yang terlalu sempit. Kemudian pedagang juga tetap keukeh berharap agar bangunan pasar tidak dibuat bertingkat.
Usai sosialisasi tersebut, Bupati Tamba menegaskan, bahwa revitalisasi PUN ini masih tahap sosialisasi dan belum final. Artinya, beberapa keinginan dan aspirasi pedagang akan diakomodir untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat selaku pemberi anggaran.
"Sosialisasi revitalisasi Pasar Umum Negara ini sifatnya untuk menyerap aspirasi dan belum final. Melalui sosialisasi ini kita mendengar menyerap aspirasi terkait apa yang menjadi koreksi maupun kekurangan didalam master plan yang ditampilkan kepada pedagang pasar," ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba mengaku komitmen untuk memperhatikan hasil diskusi dengan para pedagang. Serta berupaya mengimplementasikan aspirasi pedagang. "Hari ini kita tampung dulu hasil diskusi ini, kita pahami kendalanya. Nanti kita akan diskusikan kembali ke pusat. Mudah-mudahan semua bisa terakomodir. Jadi mohon doa restu," ujarnya.
Namun pada hakikatnya, Bupati Tamba berharap pada pedagang mengerti bahwa revitalisasi ini adalah untuk kebaikan dan memberikan kenyamanan kepada pedagang maupun pembeli. Dengan adanya revitalisasi nanti, diharapkan akan mendongkrak kembali kunjungan ke pasar. Terlebih saat ini para pedagang juga mengaku ada penurunan jumlah pembeli.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata menyampaikan, revitalisasi PUN sangat penting dilakukan. Mengingat kebutuhan dari perkembangan para konsumen yang melihat bahwa keadaan PUN saat ini tidak terstandar. Kondisi berbagai hal dari segi kesehatan dan keamanan maupun kenyamanan tidak terpenuhi.
"Menyikapi hal tersebut , ditambah dengan kondisi kunjungan konsumen ke Pasar Umum Negara yang dari tahun ke tahun juga mengalami penurunan, inilah peluang terbaik guna merevitalisasi Pasar Umum Negara menjadi pasar ikonik yang berstandar baik dari segi kenyamanan, kesehatan maupun keamanannya," ucap Agus Adinata.
Menurut Agus Adinata, berbagai hal tentu sudah dipikirkan dan dijadikan acuan oleh konsultan untuk merencanakan sesuai dengan apa yang menjadi indikator terkait dengan pembangunan pasar. Baik itu aturan standar nasional tentang pasar, kesehatan, keamanan, kenyamanan maupun hal lainnya.
Sesuai masterplan, sambung Agus Adinata, dengan luas lahan mencapai 2 hektare, bangunan utama pasar akan memiliki 2 lantai dengan mementingkan aspek kenyamanan, keamanan dan kesehatan bagi pedagang maupun konsumen.
"Nantinya Pasar Umum Negara akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti ruang pemadam, ruang menyusui, toilet terpisah di tiap lantai, rumah potong hewan, ruang tera. Kemudian sarana parkir yang lebih luas serta mengakomodir luasan ruang terbuka hijau sebesar 30 persen," ucapnya.
Menurut Agus Adinata, dalam rancangan gambar yang sebelumnya, ada rencana membaut bangunan pasar bertingkat hingga lantai 4. Dengan gambar yang lantai 4, kata Agus Adinata, sebelumnya bisa mengakomodir tiap kios dibuat lebih luas. Namun karena ada keinginan pedagang agar tidak dibuat lantai terlalu banyak, sudah dilakukan perubahan dessin bangunan menjadi berlantai 2 dan akhirnya dilakukan penyesuaian terhadap setiap ukuran tiap kios.
"Sebenarnya Pak Bupati sudah sempat usulkan agar tiap kios bisa dibuat lebih luas. Tetapi karena ada perubahan agar cukup dibuat lantai 2, dan kami juga berpikir agar 1.000-an pedagang yang ada di pasar maupun pasar senggol tetap bisa tertampung, harus disesuaikan ukuran kiosnya. Ini juga perlu dipahami karena juga ada standar-standar yang harus diikuti dari Pusat," pungkas Agus Adinata. @ode
1
Komentar