Hilang Sehari, Tewas di Jurang
Menghilang selama sehari, seorang warga Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, Cokorda Raka, 80, ditemukan tewas di dasar jurang, Kamis (15/6) pagi.
BANGLI, NusaBali
Sebelum pria sepuh berusia 80 tahun ini ditemukan, pihak keluarga sempat empat kali minta petunjuk niskala kepada orang pintar.
Jasad Cok Raka ditemukan di dasar jurang berkedalaman 30 meter Tukad Lumbih, Banjar Tambahan Tengah, Desa Jehem, Kamis pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Lokasi TKP berjarak sekitar 200 meter arah timur dari rumah korban. Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengalami luka lecet pada siku, luka di kepala belakang, dan luka di pelipis, disuga akibat jatuh dari tebing setinggi 30 meter.
Korban Cok Raka dilaporkan menghilang dari ruymahnya di Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Rabu (14/6) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Pria sepuh yang memiliki riwayat darah tinggi, stroke, dan hilang ingatan ini pergi dari rumah tanpa meninggalkan pesan.
Ditemui NusaBali di rumah duka tadi malam, anak kedua korban, Cokorda Swambawa, menuturkan kronologis ayahnya meninggalkan rumah, sampai akhirnya ditemukan tewas di dasar jurang. Awalnya, Rabu pagi sekitar pukul 08.00 Wita korban Cok Raka dibangunkan oleh istrinmya, Dewa Ayu Raka, 70. Korban sempat disuruh cuci muka. Korban pun langsung menuju dapur untuk mengambil air buat cuci muka. Sedangkan istrinya saat itu berada di dalam kamar untuk mengga-nti pakaian.
“Saat Ibu ke dapur, Ajik (ayah) sudah tidak ada," kenang Cok Swambawa. Korban pergi hanya meninggalkan handuk kecil di dekat kayu bakar. Mengetahui korban yang dalam kondisi pikun dan sakit-sakitan menghilang, pihak keluarga langsung melakukan pencarian. Cok Swambawa yang bekerja di salah satu art shop kawasan Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar pun bergegas pulang untuk mencari ayahnya.
Selain melakukan pencarian secara sekala, pihak keluarga juga menempuh upaya niskala dengan empat kali menanyakan kepada orang pintar perihal hilangnya Cok Raka. “Berdasarkan petunjuk empat pintar berbeda, semua menyebut Ajik berada di arah timur. Kami pun fokus melakukan pencarian ke arah timur (di Tukad Lumbih, Banjar Tambahan Tengah, Desa Jehem),” papar Cok Swambawa.
Rabu tengah malam pukul 24.00 Wita, Cok Swambawa diminta orang pintar menghaturkan sesajan di atas jurang Tukad Lumbih. Kemudian, pencarian kembali dilanjutkan, Kamis pagi. Akhirnya, pencarian membuahykan hasil kemarin pagi sekitar pukul 06.30. Korban Cok Raka ditemukan tergeletak tewas di dasar jurang.
"Dibantu warga, polisi, dan petugas TNI, kami lekakukan evakuasi jasad Ajik dari dasar jurang," terang Cok Swambawa. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Kemudian, jenazah korban dikuburkan di Setra Desa Pakraman Jehem, Kamis malam. Korban Cok Raka berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri dan tiga anak: Cokorda Istri Dalem, Cokorda Swambawa, dan Cokorda Istri Alit Murni.
Sementara itu, Kapolsek Tembuku AKP I Gusti Sunjaya Wirya mengatakan dari hasil pemeriksaan luar, di tubuh korban Cok raka ditemukan sejumlah luka lecet. Kuat dugaan, luka tersebut akibat korban terjatuh di jurang. "Tidak Ditemukan luka terbuka, hanya ada luka lecet," jelas Kapolsewk Sunjaya Wirya saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin. “Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi jena-zah," lanjutnya. *e
Sebelum pria sepuh berusia 80 tahun ini ditemukan, pihak keluarga sempat empat kali minta petunjuk niskala kepada orang pintar.
Jasad Cok Raka ditemukan di dasar jurang berkedalaman 30 meter Tukad Lumbih, Banjar Tambahan Tengah, Desa Jehem, Kamis pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Lokasi TKP berjarak sekitar 200 meter arah timur dari rumah korban. Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengalami luka lecet pada siku, luka di kepala belakang, dan luka di pelipis, disuga akibat jatuh dari tebing setinggi 30 meter.
Korban Cok Raka dilaporkan menghilang dari ruymahnya di Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Rabu (14/6) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Pria sepuh yang memiliki riwayat darah tinggi, stroke, dan hilang ingatan ini pergi dari rumah tanpa meninggalkan pesan.
Ditemui NusaBali di rumah duka tadi malam, anak kedua korban, Cokorda Swambawa, menuturkan kronologis ayahnya meninggalkan rumah, sampai akhirnya ditemukan tewas di dasar jurang. Awalnya, Rabu pagi sekitar pukul 08.00 Wita korban Cok Raka dibangunkan oleh istrinmya, Dewa Ayu Raka, 70. Korban sempat disuruh cuci muka. Korban pun langsung menuju dapur untuk mengambil air buat cuci muka. Sedangkan istrinya saat itu berada di dalam kamar untuk mengga-nti pakaian.
“Saat Ibu ke dapur, Ajik (ayah) sudah tidak ada," kenang Cok Swambawa. Korban pergi hanya meninggalkan handuk kecil di dekat kayu bakar. Mengetahui korban yang dalam kondisi pikun dan sakit-sakitan menghilang, pihak keluarga langsung melakukan pencarian. Cok Swambawa yang bekerja di salah satu art shop kawasan Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar pun bergegas pulang untuk mencari ayahnya.
Selain melakukan pencarian secara sekala, pihak keluarga juga menempuh upaya niskala dengan empat kali menanyakan kepada orang pintar perihal hilangnya Cok Raka. “Berdasarkan petunjuk empat pintar berbeda, semua menyebut Ajik berada di arah timur. Kami pun fokus melakukan pencarian ke arah timur (di Tukad Lumbih, Banjar Tambahan Tengah, Desa Jehem),” papar Cok Swambawa.
Rabu tengah malam pukul 24.00 Wita, Cok Swambawa diminta orang pintar menghaturkan sesajan di atas jurang Tukad Lumbih. Kemudian, pencarian kembali dilanjutkan, Kamis pagi. Akhirnya, pencarian membuahykan hasil kemarin pagi sekitar pukul 06.30. Korban Cok Raka ditemukan tergeletak tewas di dasar jurang.
"Dibantu warga, polisi, dan petugas TNI, kami lekakukan evakuasi jasad Ajik dari dasar jurang," terang Cok Swambawa. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Kemudian, jenazah korban dikuburkan di Setra Desa Pakraman Jehem, Kamis malam. Korban Cok Raka berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri dan tiga anak: Cokorda Istri Dalem, Cokorda Swambawa, dan Cokorda Istri Alit Murni.
Sementara itu, Kapolsek Tembuku AKP I Gusti Sunjaya Wirya mengatakan dari hasil pemeriksaan luar, di tubuh korban Cok raka ditemukan sejumlah luka lecet. Kuat dugaan, luka tersebut akibat korban terjatuh di jurang. "Tidak Ditemukan luka terbuka, hanya ada luka lecet," jelas Kapolsewk Sunjaya Wirya saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin. “Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi jena-zah," lanjutnya. *e
1
Komentar