Pindah Domisili Siswa Jadi Tren
Siasati untuk Bisa Masuk Sekolah Favorit
AMLAPURA, NusaBali - Sejumlah warga di Karangasem pindah domisili ke Kota Amlapura untuk menyiasati agar bisa anaknya bersekolah di SMAN 2 Amlapura. Karena SMA ini merupakan SMA favorit. Siasat ini lazim dan jadi tren jelang musim penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Memang ada yang mengakali seperti itu, dengan pindah domisili, hanya saja syaratnya minimal tinggal di tempat yang baru selama setahun," jelas Kasek SMAN 2 Amlapura I Wayan Puja Astawa kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jalan Untung Surapati Amlapura, Selasa (6/6).
Jika domisili kurang dari setahun, maka sistem tidak bisa menerima atau langsung error. "Akal-akalan pindah domisili agar kena zona SMAN 2 Amlapura," tambahnya.
Bahkan banyak juga yang mengurus surat keterangan miskin. Tetapi, menurut I Wayan Puja Astawa hal itu tidak bisa jadi ukuran. Sebab, surat keterangan miskin hanya berlaku bagi KK yang menerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), dan BLT (Bantuan Langsung Tunai).
"Kami di SMAN 2 Amlapura mulai membuka pendaftaran untuk PPDB, 21 Juni 2023," jelas mantan guru SMKN 1 Amlapura tersebut.
Tercatat, tahun ajaran 2022/2023 ada 6.903 siswa tamat SMP di Karangasem, dari 48 SMP. Lulusan ini akan melanjutkan pada 9 SMA negeri dan 6 SMK negeri. Namun daya tampung sekolah tidak akan mampu menerima seluruh siswa tamatan SMP itu.
Kadis kependudukan dan Pencatatan Sipil Karangasem I Made Kusuma Negara mengakui belakangan menuntaskan surat pindah domisili. "Saya tidak tahu kepentingan untuk apa pindah domisili, yang penting telah memenuhi syarat administrasi saya keluarkan," katanya.
Syarat pindah domisili, katanya, mesti memiliki kartu keluarga, alamatnya jelas dan KTP.7k16
1
Komentar