Megawati Kenang Taufik Kiemas
Tokoh Nasional Peletak Empat Pilar Kebangsaan
JAKARTA, NusaBali - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meneteskan air mata saat menyampaikan kesan tentang mendiang sang suami Taufiq Kiemas.
Diketahui Taufik Kiemas meninggal dunia pada 10 Juni 2013 atau 10 tahun lalu sehingga, Kamis (10/6) besok adalah peringatan haulnya. Tangisan Megawati, tumpah saat menyinggung haul Taufiq Kiemas usai membacakan perintah harian sebagai Ketua Umum PDIP di acara penutupan Rakernas III PDIP, di Gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis (8/6/2023).
"Pada kesempatan ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas rencana anakku semuanya. Karena pada tanggal ini, adalah, almarhum bapak Taufik Kiemas, berumur, meninggalkan kita bersama tepat 10 tahun," kata Megawati terbata-bata sambil menahan isak tangisnya.
Megawati lantas mengingatkan, banyak hal yang perlu dicontoh dari sosok Taufiq Kiemas. Salah satunya, semangat yang selalu berkobar-kobar. "Kita tahu beliau itu orang yang selalu semangat," tegas Megawati yang diikuti tepuk tangan serta pekik merdeka para peserta Rakernas III PDIP.
Megawati juga menyebut mendiang Taufiq Kiemas merupakan tokoh yang selalu merangkul dan suka mengulurkan tangan untuk membantu sesama. "Dan keteladanan beliau adalah selalu merangkul, selalu mencari solusi, dan selalu membuat terbuka tangannya untuk menolong siapa pun yang membutuhkannya," ungkap Megawati.
Yang sangat penting, Megawati mengingatkan, bahwa Taufiq Kiemas merupakan tokoh bangsa yang telah mewariskan legacy sangat penting bagi bangsa Indonesia, yaitu 4 Pilar Kebangsaan. Dengan 4 pilar itulah, bangsa Indonesia kini kokoh dan solid berdiri.
"Dan almarhum telah meninggalkan legacy bagi bangsa ini dengan tegaknya Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan keutuhan NKRI," tegas Megawati. Sekedar informasi, Taufiq Kiemas lahir 31 Desember 1942. Taufiq Kiemas adalah seorang negarawan dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1 Oktober 2009 hingga wafat pada 8 Juni 2013. k22
Komentar