Hiswana Migas: Elpiji 3 Kilogram Tidak Langka, Distribusi Macet Karena 'Day Off'
MANGUPURA, NusaBali.com - Ketua Bidang LPG Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Bali Ngurah Siwa Genta menyebut gas Elpiji 3 kilogram sebenarnya tidak langka. Hanya saja, distribusi terhambat karena banyak day off.
Ngurah Siwa Genta meluruskan bahwa kelangkaan 'si melon' saat ini bukan karena kekurangan stok. Ngurah menegaskan stok masih aman namun proses distribusi yang terhambat membuat stok di pasaran menipis.
"Info sekarang ini kan (dibilang) langka. Padahal itu bukan kelangkaan karena gasnya tersedia. Cuma distribusinya yang terhambat," kata Ngurah saat dijumpai di sela meninjau operasi pasar gas Elpiji 3 kilogram di depan Kantor Perbekel Mengwi, Jumat (9/6/2023) pagi.
Kata wirausahawan asal Tabanan, macetnya distribusi diakibatkan oleh hari-hari libur alias day off yang terjadi pada periode belakangan ini. Misalnya untuk hari nasional seperti Hari Lahir Pancasila pada Kamis (1/6/2023) dan Hari Trisuci Waisak pada Minggu (4/6/2023).
Pada dua hari itu tidak diadakan aktivitas distribusi karena Pertamina tidak menerbitkan loading order (LO) kepada pihak distributor. Di samping itu, hari Minggu biasa pun tidak ada aktivitas pengiriman gas Elpiji 3 kilogram dari Pertamina.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana mengungkapkan, faktor konsumsi gas yang meningkat selama periode Mei-Juni. Selain hari nasional, hari besar lokal seperti Hari Suci Saraswati, Soma Ribek, Pagerwesi, dan Tumpek Landep pun menyumbang konsumsi gas.
"Berdasarkan data dari Pertamina, selama hari-hari libur itu konsumsi gas masyarakat meningkat sebanyak 16 persen. Memang pendistribusian yang kurang jadinya. Apalagi Tumpek Landep itu kan kendaraan diupacarai jadi tidak mengirim (Elpiji)," imbuh Widiana saat dijumpai dalam kesempatan yang sama.
Sejauh ini, baik Ngurah dan Widiana meyakini situasi yang disebut 'kelangkaan' ini murni karena tersendat distribusi. Saat ditanya NusaBali.com soal indikasi kecurangan, keduanya kompak menepis anggapan itu.
Ngurah memastikan tidak ada anggota Hiswana Migas Bali yang melakukan kecurangan seperti penimbunan maupun memainkan harga jual agen ke pangkalan yakni Rp 16.000. Begitu pula Widiana, dia meyakini arus distribusi gas Elpiji 3 kilogram akan segera kembali normal. *rat
Komentar