Kemenkominfo dan Pemkot Denpasar Bentuk Pandu Digital
DENPASAR, NusaBali - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bekerja sama dengan Pemkot Denpasar menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (ToT) Pembentukan Pandu Digital Sektor Pendidikan Kota Denpasar di Gedung Graha Sewaka Dharma (GSD) Lumintang, Denpasar, Kamis (8/6). Pembentukan Pandu Digital ini untuk wujudkan Generasi Unggul.
Kegiatan ini dibuka Wakil Walikota Denpasar I Kadek Arya Wibawa yang dilaksanakan secara hybrid diikuti seluruh Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kota Denpasar. Arya Wibawa mengungkapkan, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam literasi digital dengan menjadi pendamping pemanfaatan TIK.
Selain itu kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan peningkatan kapasitas bagi guru dan tenaga pendidik dalam bentuk pelatihan dari praktisi TIK. Menurutnya, masa depan industri digital berada pada generasi muda Indonesia terutama Gen-Z.
"Sekolah memiliki peran penting sebagai lembaga pendidikan untuk menciptakan generasi unggul. Melalui kegiatan ini semoga anak-anak kita menjadi generasi muda Indonesia yang makin cakap digital,”ujar Arya Wibawa.
Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Bambang Tri Santoso menyampaikan, bahwa literasi digital yang dijalankan Pandu Digital menargetkan lima sektor yakni Pendidikan, Desa, Petani/Nelayan, UMKM dan Pariwisata. Pihak Kemenkominfo juga menyiapkan modul sebagai acuan dalam peningkatan kapasitas digital bagi lima sektor target tersebut.
“Setiap tahunnya kami (Kemenkominfo) memiliki target jumlah masyarakat terliterasi digital, untuk tahun ini di sektor pendidikan sedikitnya kami berharap ada 250.000 insan pendidikan yang terliterasi digital melalui Sekolah Menengah Pertama di seluruh Indonesia,” ujar Bambang.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari para narasumber yaitu Kadis Kominfos Kota Denpasar, IB Alit Adhi Merta, Praktisi IT dan Ketua Umum Relawan TIK (RTIK) Indonesia dan Pandu Digital Utama, Fajar Eri Dianto.
Fajar Eri Dianto menyampaikan bahwa empat pilar literasi digital harus dikuasai oleh siswa-siswi di Kota Denpasar guna menjadi talenta digital yang cakap untuk masa depan. Fajar juga memberikan contoh hal-hal yang bisa dihindari dengan penerapan empat pilar literasi digital.
Menurutnya, mengenai 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Siswa harus bisa menguasai empat pilar literasi digital. Sebab, jika tidak bisa menguasainya dapat membawa dampak yang buruk bagi siswa itu sendiri atau bahkan dunia pendidikan.
"Misalkan contohnya ada siswa yang salah chat, salah posting, salah emote yang akhirnya bisa merugikan dia atau bahkan tenaga pendidiknya, maka dari itu hal ini harus dihindari dengan menerapkan pilar-pilar literasi digital di kehidupan sehari-hari,” ujarnya.7 mis
1
Komentar