Mayoritas Purnawirawan Dukung Ganjar
Tegas Lawan Radikalisme, Terorisme dan Intoleran
JAKARTA, NusaBali - Relawan Gerakan Nusantara, Rudi S Kamri mengatakan, acara kemarin dihadiri 1.200 relawan. Yang terdiri dari purnawirawan TNI-Polri, akademisi, politikus partai, milenial.
Relawan Gapura Nusantara (RGN) yang mayoritas berasal dari unsur purnawirawan TNI/Polri mendeklarasikan dukungan buat bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Ganjar mengaku bangga dengan para relawan yang kebanyakan purnawirawan jenderal dalam deklarasi yang berlangsung di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).
Ganjar mengingatkan para RGN bisa memahami konsensus bangsa dan negara dalam menjaga kerukunan dan perbedaan meskipun ada perbedaan politik pada Pilpres 2024.
"Kerukunan, perbedaan yang harus kita hormati, agar kita bisa mencapai apa yang menjadi cita-cita negara ini, sehingga tidak pernah diganggu pada urusan yamg sudah kita sepakati," ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan, program pemerintahan ke depan bisa dilanjutkan dengan mulus, terutama ketika kerukunan antaranak bangsa bisa dijaga dalam kontestasi politik.
Semisal, dengan memanfaatkan infrastruktur era Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga membangun Ibu Kota Nusantara (IKN). "Kalau kesepakatannya menjadi fondasi yang kuat, berikutnya kita bisa bicara hilirisasi industri, soal memanfaatkan infrastruktur yang dibuat Pak Jokowi, bagaimana bicara IKN selesai, dan tentu bagaimana ekonomi bisa recovery dengan baik. Ekonomi-ekonomi baru bisa kita tumbuhkan dan kembangkan," papar Gubernur Jawa Tengah ini.
Maka, lanjut Ganjar, itu adalah energi luar biasa di samping elektoral. "Untuk itu, kita membutuhkan dukungan dari masyarakat yang ada," ucap Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengatakan, mendapat informasi dari kader partainya bahwa saat ini masih ada pihak-pihak yang mencoba merongrong nilai-nilai Pancasila.
Padahal, Pancasila merupakan dasar negara serta pijakan dasar bagi semua kebijakan di Indonesia. Ganjar mengajak semua pihak untuk melawan orang-orang yang mencoba merongrong Pancasila. "Bapak ibu, tadi disampaikan masih ada orang yang ingin merongrong nilai-nilai Pancasila. Ada, bukan tidak ada. Kita biarkan atau kita lawan?," ucap Ganjar.
Pertanyaan itu kemudian dijawab 'lawan' oleh ratusan relawan yang hadir.
Ganjar pun, meminta agar RGN untuk bersama-sama melawan pihak-pihak tersebut. "Bapak ibu yang teriak itu, maka bapak ibu dan kita harus membuktikan itu," tegas Ganjar.
Ganjar juga menyoroti segelintir orang yang berbicara tentang penggunaan black campaign dengan bully serta caci maki di sebuah kontestasi. Menurut Ganjar, apa yang dilakukan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai ketimuran yang ada di Indonesia. Dia menilai, seharusnya hal itu tidak dilakukan.
Apalagi, perkembangan media sosial begitu cepat dengan segala informasinya. "Dan di medsos itu terjadi dan hampir setiap hari, siapa kemudian yang bertanggung jawab pada dunia ini, di tengah era digital yang berkembang sangat cepat, rata-rata 3 bulan selalu ada informasi baru, teknologi baru, cara baru," jelas Ganjar.
Sementara Ketua Dewan Pembina RGN Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh menceritakan, kehadiran relawan ini dimulai dari keprihatinan dirinya bersama sejumlah tokoh di tahun 2021 akan aksi radikalisme, terorisme dan intoleran. Karena semangat ingin menghentikan sejumlah hal tersebut, pihaknya ingin terus menjaga Indonesia agar terjauhi dari hal itu.
“Dalam diskusi-diskusi lanjut, tibalah siapa capres yang bisa meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi?. Bukan hanya dari aspek melanjutkan pembangunan Jokowi, tapi yang berani dan tegas menghadapi radikalisme, terorisme, dan intoleran,” kata Bernard.
Selanjutnya, kata dia, dimuatlah kriteria-kriteria bagi calon presiden. Melalui diskusi yang mendalam, melihat rekam jejak dari tokoh-tokoh dan bisa menjadi leader disebut yang paling memenuhi syarat adalah Ganjar Pranowo.
Sedangkan pegiat media sosial yang juga Relawan Gerakan Nusantara, Rudi S Kamri mengatakan, acara kemarin dihadiri 1.200 relawan. Yang terdiri dari purnawirawan TNI-Polri, akademisi, politikus partai, milenial, dan elemen lainnya. k22
1
Komentar