Perkuat Permodalan, Perajin Tenun Jajagi LPDB
DENPASAR, NusaBali - Perajin tenun tradisional yang bergabung dalam wadah Koperasi Cipta Wastra Sundara, menjajagi bantuan permodalan dari Lembaga Pembina Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UMK. Tujuannya memperkuat permodalan, menyusul membaiknya pemasaran produk kain tradisonal diantaranya kain endek dan songket.
Sekretaris Koperasi Cipta Wastra Sundara (CWS), I Nyoman Sudira mengutarakan Senin (12/6).
”Ya karena jelas butuh bantuan permodalan,” ucapnya.
Kata dia, hal itu untuk pengadaan bahan baku, yakni benang, baik benang katun, benang sutra dan lainnya.
“Jika kita bisa beli dalam jumlah yang banyak dari bantuan tersebut, tentu harganya lebih murah,”ucap Sudira, perajin tenun asal Desa Gelgel, Klungkung.
Jika bisa mampu menyediakan bahan baku dalam jumlah yang memadai, untuk kurun waktu tertentu bisa relatif bebas dari naik turun harga benang.
Apalagi, lanjut Sudira pengadaan bahan baku bisa dibeli langsung dari produsennya. Selama ini pengadaan bahan baku benang, untuk perajin melalui kerjasama dengan pihak kedua.
Dijelaskan Sudira, penjajagan bantuan permodalan dari LPDB, bertalian dengan hubungan para perajin yang tergabung dalam CWS dengan Universitas Hindu Indonesia(UNHI) Denpasar. Para perajin mendapat binaandan UNHI selaku inkubator.Nilai bantuan permodalan diajukan Rp 4 miliar.
“Kami akan bahas lagi, sekalian dengan penawaran pameran ke China dari Kementerian (Koperasi dan UMK),” ungkapnya.
Jumlah anggota koperasi CWS saat ini 62 perajin. Sebagaimana namanya, Cipta Wastra Sundara, para perajin merupakan mereka yang bergerak dalam usaha kerajinan kain tenun tradisional, khususnya endek, songket dan tenun ikat lainnya. k17.
Komentar