KONI Ingin Prosedural
Kami memang tidak main-main soal pencabutan. Makanya dipertimbangkan dengan matang. Termasuk adanya kajian dari Bidang Hukum dan Etika KONI Bali
Pencabutan KTA Atlet Taekwondo
DENPASAR, NusaBali
Bola panas usulan pencabutan KTA KONI Card bagi atlet taekwondo Kota Denpasar dilempar ke bagian Hukum dan Etika KONI Bali. Alasan Ketua KONI Bali, karena ingin seluruh keputusan yang dilalui sesuai prosedur atau procedural.
Ya, pada Jumat (16/6), Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi memerintahkan Bidang Hukum dan Etika Fredrik Billy mengkaji surat usulan dari Pengprov TI Bali yang menginginkan pencabutan KTA KONI Card atlet taekwondo Denpasar, sejak 2014 lalu.
Dengan begitu, patriot olahraga Denpasar tidak bisa turun di Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar, September mendatang, karena masih didera konflik internal organisasi TI Denpasar.
Menurut Suwandi, perintah untuk mengkaji sudah diteruskan ke Fredrik Billy. Dia berharap pada Senin (19/6) sudah ada keputusan awal dari sisi Hukum dan Etika.
"Kami memang tidak main-main soal pencabutan. Makanya dipertimbangkan dengan matang. Termasuk adanya kajian dari Bidang Hukum dan Etika KONI Bali," tegas Suwandi.
Tak seperti biasanya, saat mencabut 17 KTA KONI Card atlet catur, usulan dari Pengprov Percasi Bali langsung direspon cepat. Namun untuk taekwondo Denpasar, Suwandi terlihat hati-hati dan memutuskan dengan matang.
"Kami memang tidak mau grasa-grusu, karena ada konskwensi hukum dan prosedur yang harus dilalui," tandas Suwandi.
Sementara Bidang Hukum dan Etika KONI Bali, Fredrik Billy mengaku baru saja mengambil berkasnya. "Kami belum sempat baca. Ini baru saja kami ambil berkas usulannya itu. Jadi lihat berkas dululah, baru bisa bersikap," terang Fredrik Billy.
Jadi arahnya kemana dan seterusnya, Billy mengaku, belum bisa memberi tahu dan menyampaikan. "Sabar dulu, berkasnya masih kami pelajari. Nanti juga akan kami sampaikan hasilnya," tandas Fredrik Billy.
Sedangkan Humas KONI Kota Denpasar, Dewa Gde Rai tetap menegaskan komitmennya KONI Denpasar akan memberangkatkan atlet taekwondo ke multi event dua tahunan di Kabupaten Gianyar. "Yang jelas atlet taekwondo tetap kami berangkatkan," papar Dewa Rai.
Selain sudah didaftarkan, pertimbangan lain 13 atlet taekwondo itu memang ada yang memiliki KTA KONI Card.
"Kalau yang punya KTA KONI Card kan bisa turun. Karena itu persyaratannya. Dan, KONI Denpasar juga tengah mengkaji secara Hukum dan Etika. Tapi harapannya, tetap menginginkan atletnya berlaga. Karena itu event tertinggi di Bali, dan wadah menunjukkan prestasi," jelas Dewa Rai.
Dia berharap semua pihak mengedepankan kepentingan atlet, dan mengekesampingkan problem internal pengurus. Sebab, atlet memiliki masa depan dan karier yang lebih tinggi lagi. "Kasihan kalau mereka lantas terpotong tidak bisa turun di Porprov," kata Dewa Rai.*dek
Komentar