Kuota Pebulutangkis Bali Bertambah
Kejurnas Bulutangkis 2023
DENPASAR, NusaBali - Jumlah atlet bulutangkis di Bali yang melewati angka 1.000 atlet berdampak ditambahnya kuota atlet asal Bali di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2023
Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bali mendapatkan tambahan kuota untuk atlet yang akan tampil pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2023. Penambahan itu setelah suksesnya Kejuaran Provinsi (Kejurprov) memperebutkan Piala Walikota Denpasar XIII/2023 di GOR Porwaja Denpasar pada Minggu (11/6) dengan menggunakan program sistem informasi (SI) PP PBSI.
"Sebelumnya atlet bulutangkis yang terdaftar lewat SIPP PBSI hanya 972 atlet, tetapi dengan adanya gelaran Walikota Cup yang menggunakan sistem SI kini atlet bulutangkis Bali telah tercatat dalam sistem lebih dari 1.000 orang," ucap Ketum Pengprov PBSI Bali, Wayan Winurjaya, Selasa (13/6). Mantan Ketum Pengkab PBSI Bangli ini menerangkan jika aturan untuk gelaran Kejurnas bahwa daerah yang memiliki atlet tercatat di SI di bawah 1.000 hanya mendapatkan kuota sebanyak 1 atlet di tiap kategori.
Regulasi lain menyebutkan jika daerah atau provinsi telah memiliki atlet tercatat dalam SI lebih dari 1.000 atlet, dapat kuota 2 atlet tiap nomor di ajang Kejurnas. "Makanya saya apresiasi khusus untuk Walikota Cup 2023, ini Pengkot pertama gunakan sistem informasi (SI) terhubung langsung ke PP PBSI. Saya harap daerah lainnya juga demikian, sehingga pebulutangkis yang tercatat dalam sistem akan terus bertambah yang akan mempengaruhi kuota atlet Bali saat tampil di ajang Kejurnas," terang Winurjaya.
Sehingga Pengkot PBSI Kota Denpasar sangat membantu Pengprov PBSI Bali dalam upaya meningkatkan kuota atlet Bali saat tampil di ajang resmi Kejurnas. "Ini ibarat proyek percontohan di tingkat kota, sebelumnya telah suskes di tingkat provinsi. Mudahkan ajang Kejurkab di daerah lainnya segera bermunculan pendaftaran atlet lewat sistem SI," harap Winurjaya. Winurjaya berharap pada nantinya Bali bisa mendapatkan kuota tiga atlet pada gelaran Kejurnas. Untuk itu pendaftaran atlet lewat sistem SI saat ada kejuaraan sangat diharapkan untuk mendata jumlah atlet riil di daerah provinsi Bali. "Kuota ini untuk mencari poin rangkingnya, karena administrasi langsung terintegrasi dengan sistem informasi SI PB PBSI," jelas Winurjaya.
Sementara itu Sekum Pengkot PBSI Denpasar, Made Suandhi mengakui Walikota Cup yang diikuti 196 atlet menggunakan sistem turnamen software. Proses pendaftaran semuanya online memakai aplikasi.
Kata dia, undian juga lewat IT, dengan demikian sistem semuanya lewat IT dan ini pertama kalinya diterapkan oleh Pengkot PBSI Denpasar. "Lewat sistem ini lebih cepat jadinya, dan tidak ada pencurian umur," tandas Suandhi.
Sehingga sistem ini juga dapat menghindari pembajakan atlet, dan data atlet semuanya terdata dengan baik. Baik soal umur dan catatan pribadi atlet, semuanya terlihat dengan detail. "Biasanya ada pencurian umur dan kecurangan lain, ini tidak bisa karena sudah sistem manajemen software yang menentukan. Semua ini mengadopsi sistem di ajang Kejurnas oleh PP PBSI," papar Suandhi. 7dek
1
Komentar