Pertemuan Puan-AHY Tunggu Waktu
Materinya Tak Jauh dari Masalah Kebangsaan
JAKARTA, NusaBali - PDIP selalu membangun komunikasi dengan semua pihak guna mewujudkan persatuan, diantara warga bangsa dan semua kekuatan-kekuatan sosial dan politik yang ada di Indonesia
Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani direncanakan bertemu dengan Ketum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, waktu pertemuan mereka belum ditentukan. Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pertemuan keduanya masih menunggu waktu yang tepat.
"Pertemuan mereka (Puan-AHY,red) tergantung pada waktu dan kesempatan beliau-beliau untuk bertemu. Bukankah dua hari yang lalu Sekjen dua partai juga sudah bertemu?" ujar Djarot usai Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Selasa (13/6).
Saat ditanya agenda pembahasan dalam pertemuan Puan-AHY, Djarot mengatakan, PDIP selalu membangun komunikasi dengan semua pihak guna mewujudkan persatuan, diantara warga bangsa dan semua kekuatan-kekuatan sosial dan politik yang ada di Indonesia. “Sehingga mereka tidak hanya komunikasi dengan partai politik saja. Mereka juga membangun komunikasi dengan organisasi-organisasi masyarakat seperti NU dan Muhammadiyah,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Komunikasi dengan kekuatan sosial politik, lanjut Djarot berjalan baik. Untuk itu, mereka perlu pula komunikasi dengan Partai Demokrat. Komunikasi diantara Puan-AHY akan saling menghormati posisi masing-masing.
Diketahui Partai Demokrat tekah berada di Koalisi Perubahan dan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Sementara Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri telah memutuskan dan menugaskan Ganjar Pranowo sebagai bacapresnya. Oleh karena itu, pertemuan antara Puan-AHY pun tak jauh dari masalah kebangsaan.
"Bagaimana kita berlandaskan persatuan di antara semua warga bangsa. Jadi yang dibicarakan nanti, sifat dan jangkauan atau spektrumnya lebih luas," papar pria yang duduk di Komisi IV DPR RI. Terlebih, lanjut Djarot, prinsip PDIP adalah betul-betul membangun persatuan, merangkul dan mengedepankan dialog, musyawarah mufakat di dalam persoalan-persoalan kebangsaan.
Hal itu, dilakukan untuk dapat meneruskan program-program pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke depan sehingga Indonesia tidak mengalami kemunduran. Melainkan, ada kesinambungan secara terus menerus. Lantaran saat ini, Indonesia tak memiliki haluan negara lagi sebagai panduan ke depan.
"Maka, ini mengindikasikan pentingnya kita punya haluan Negara, sehingga antar kepemimpinan bisa meneruskan kebijakan-kebijakan yang bagus. Bagaimana kita bisa mengejar ketertinggalan kita dan bagaimana kita kata Pak Jokowi, punya bonus demografi dan waktu 13 tahun untuk melompat menjadi negara maju serta negara terbesar ke lima di dunia," papar Djarot.
Untuk itu, kata dia, pertemuan antara Puan-AHY nanti tidak akan mengusik kerja sama atau hubungan partai-partai yang sudah mengusung bacapres berbeda. "Monggo, jalankan terus. Kita hormati otonomi masing-masing parpol untuk menentukan pilihannya, tetapi yang lebih penting bagaimana kita bisa lebih menghargai, kita bisa bertoleransi, kita punya komitmen yang sama mewujudkan pemilu yang betul-betul demokratis," papar Djarot. k22
Komentar