Rangkaian Palebon Raja Denpasar IX yang Puncaknya Digelar 21 Juni Nanti
Pengalihan Arus Lalin Dilakukan di Sejumlah Ruas Jalan
Hari ini digelar upacara rangkaian palebon, seperti Manah Toya Ning, ngajum, masuci ke Pura Tambang Badung, Saji Tarpana dan pengarakan ogoh-ogoh.
DENPASAR, NusaBali
Palebon Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan akan berlangsung pada Buda Pon Tolu, Rabu (21/6) nanti. Terkait rangkaian palebon di Puri Agung Denpasar ini membuat sejumlah ruas jalan akan dilakukan rekayasa lalulintas atau terjadi pengalihan arus lalulintas. Seperti yang akan dilakukan pada, Kamis (15/6) hari ini.
Rangkaian upacara diawali dengan upacara Manah Toya Ning, ngajum, masuci ke Pura Tambang Badung, Saji Tarpana dan pengarakan ogoh-ogoh. Rangkaian upacara ini akan dilakukan di sejumlah tempat, sehingga berdampak pada arus lalulintas yang akan dilalui.
Kadis Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan yang dihubungi, Rabu (14/6) mengatakan dalam menyukseskan kegiatan upacara palebon Raja Denpasar IX mendatang, pihaknya telah melakukan rekayasa lalulintas pada sejumlah ruas jalan yang dilalui. Rekayasa ini mulai dilakukan pada Kamis hari ini.
Sriawan mengatakan, rekayasa ini dilakukan bersifat tentatif. Artinya, tidak ditutup secara penuh. Bila ada kegiatan yang melintas di jalan tertentu, di jalur itu saja yang dialihkan. Meski demikian, karena banyaknya kendaraan, dipastikan akan terjadi penumpukan di beberapa titik. Karena itu, masyarakat diminta untuk mencari jalan alternatif lainnya agar tidak terjebak macet. “Ini bersifat tentatif dan kami telah siapkan petugas untuk melakukan pengaturan di lapangan,” katanya.
Sementara itu, kegiatan upacara manah toya ning dilakukan pada, Kamis pagi ini pukul 07.30 Wita. Iring-iringan akan melintasi Jalan Veteran depan Puri Agung Denpasar menuju Jalan Abimanyu ke barat menuju Jalan Kartini, lokasi Beji tempat manah toya ning. Terkait prosesi ini akan dilakukan pengalihan arus lalulintas, seperti di Simpang Jalan Veteran-Jalan Gatotkaca, Simpang Jalan Kartini-Jalan Maruti. Kemudian Jalan Sahadewa dilakukan buka tutup, juga di simpang Jalan Kumbakarna-Jalan Sahadewa juga buka-tutup.
Foto: Sejumlah undagi menggarap trajangan (tangga bade) jelang Palebon Raja Denpasar IX. -YUDA
Sedangkan untuk kegiatan masuci ke Pura Tambang Badung, iring-iringan akan melintasi Jalan Veteran ke selatan menuju Jalan Udayana, Jalan Hasanudin, kemudian sampai di Pura Tambang Badung di Jalan Gunung Batur. Selama iring-iringan ini melintas di sepanjang jalur itu akan dilakukan rekayasa. Demikian pula pada pukul 13.00 Wita dilanjutkan dengan mengarak ogoh-ogoh. Pengarakan ogoh-ogoh ini akan melintas di Jalan Veteran, Jalan Patimura, Jalan Belimbing, Jalan Durian, Jalan Surapati (depan Jaya Sabha), kembali ke Jalan Veteran menuju Puri Agung Denpasar. Menjelang puncak palebon, sejumlah perangkat upacara tersebut kini telah disiapkan.
Bade dengan tinggi hampir 20 meter dan trajangan (tangga menuju bade) hampir rampung digarap oleh undagi yang menanganinya. Pembuatan dilakukan di perempatan depan Kantor Walikota Kota Denpasar sejak, Jumat (9/6) lalu. Nantinya pada 17 Juni pagi, bade sudah dibawa ke kawasan Catur Muka Kota Denpasar. Selanjutnya pada 19 Juni direncanakan tumpang bade sudah dipasang. Bade yang digunakan memiliki tumpang solas (sebelas) dengan tinggi 20 meter. Untuk pembuatan bade, sudah dimulai sejak sebulan lalu dan saat ini sudah mencapai 91 persen. Bade ini akan dilengkapi dengan atribut lengkap, mulai dari bedawang nala sebagai dasar, karang boma, paksi, macan, dan angsa.
Puncak palebon dimulai, Rabu mendatang pada pukul 00.00 Wita sampai selesai, seperti nunas tirta penembak, atetangi, ngardi tirta pengentas, ngutang pering, mebumi sudha, melaspas pamereman dan lembu.
Selanjutnya pukul 11.00 Wita mulai tedun layon, memargi ke tunon, tedun layon ring tunon pengiriman, anupit, dan nganyud. Pada puncak palebon, iringan akan berangkat dalam lima kloter yang dimulai dengan pengiring, selanjutnya tambur, atribut keraton, peed, bade, dan diakhiri dengan gong.
Pelaksanaan palebon Raja Denpasar IX ini mengambil tingkatan utama dengan nama upacara Sawa Ngasti Wedana.
Seperti diketahui Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan IX lebar (wafat) dalam perawatan di RSUP Prof dr I GNG Ngoerah pada, Minggu (19/2) lalu, dalam usia 79 tahun setelah berjuang melawan penyakit hati (sirosis) yang sudah diderita dalam beberapa tahun terakhir. Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan lahir di Denpasar pada 15 Juni 1943.
Semasih walaka bernama Ida Tjokorda Ngurah Mayun Samirana. Pada masa mudanya pernah menjadi pegawai di Kantor Gubernur Bali di masa kepemimpinan Gubernur Ida Bagus Mantra. Masuk ke dunia politik Ida Tjokorda Ngurah Mayun Samirana sempat menjadi anggota DPRD Bali dua periode dan anggora MPR satu periode.
Setelah ayahandanya Ida Cokorda Ngurah Agung wafat, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan diangkat sebagai Raja Denpasar IX pada 25 November 2005. Sebagai seorang raja, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan berhasil mengumpulkan raja/sultan se-Nusantara sehingga tergabung dalam sebuah wadah bernama Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) pada tahun 2006 dan didaulat sebagai ketua. Seiring berjalannya waktu, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan mendirikan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) pada bulan Agustus tahun 2019 dan selanjutnya juga didaulat sebagai Ketua Dewan Kerajaan Nusantara. 7 mis
1
Komentar