Gedong Pura Dalem Rendang Nyaris Terbakar
Tikus Larikan Jajan Bertancap Dupa Menyala
AMLAPURA, NusaBali - Palinggih Gedong Pasimpenan di Pura Dalem, Banjar Bambang, Desa Adat Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (13/6) pukul 22.02 Wita, mengeluarkan asap. Namun, pangempon dan petugas pemadam kebakaran segera memadamkan sumber api sehingga tidak berlanjut jadi kebakaran.
Saat kejadian, krama tengah menggelar piodalan, berlanjut makemit (jaga malam di pura), sehingga banyak pangempon yang hadir. Termasuk, Bendesa Adat Rendang I Nengah Suardana dan pamangku Jro Mangku Sekar.
Bendesa Suardana memaparkan, munculnya asap dan bara api di palinggih Gedong Pasimpenan, perkiraannya karena api dupa. Diduga jajan banten di palinggih berisi dupa menyala yang menancap terbawa tikus ke sarangnya. Lalu di sarang tikus itu membakar benda-benda kering yang mudah terbakar termasuk batang kayu, sehingga menimbulkan bara dan asap.
Hanya saja, belum sampai membakar palinggih Gedong Pasimpenan, keburu pangempon mengetahui adanya asap, langsung melakukan penanganan. Warga juga mengontak petugas pemadam kebakaran dari Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Selat, Karangasem. Meski gedong itu belum sampai terbakar, petugas tetap membongkar gedong itu untuk mencari sumber api, sehingga bagian atap ijuknya rusak.
Pangempon Ni Wayan Merta melaporkan ke Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Selat, petugas yang menerima laporan I Ketut Mustika. Lokasi kejadian di palinggih Gedong Pasimpenan dengan ukuran bangunan 5 meter x 5 meter. "Palinggih Gedong Pasimpenan masih utuh, tidak sampai terbakar. sedangkan pratima tengah malinggihang di Bale Pesamuan," jelas I Nengah Suardana.
Terkait munculnya asap dan bara api di palinggih Gedong Pasimpenan, menurut Suardana, menggelar beberapa rangkaian upacara pada Buda Umanis Kulantir, Rabu (14/6), lanjut upacara Nyineb. Beragam upacara yang dilaksanakan, yakni Bakti Tulung Urip, Pacaruan Brahma dengan Ayam Biing (Merah) dan upacara Guru Piduka.
Perbekel Rendang I Nengah Kariasa juga memperkirakan penyebab munculnya bara api dan asap dari Gedong Pasimpenan, karena ada tikus membawa jajan yang berisi dupa masih menyala. Selanjutnya, membakar benda-benda kering di sarang tikus di palinggih itu.
"Percikan api dupa itu membakar benda-benda sekitarnya, lama-lama menjadi bara, kemudian mengeluarkan asap," jelasnya.
Kariasa mengapresiasi gerak cepat pangempon dan petugas mencegah terjadinya kebakaran. Sehingga benda-benda sakral dan palinggih di Pura Dalem, terselamatkan. Syukurnya, kata dia, saat kejadian banyak ada pangempon di Pura Dalem hendak makemit serangkaian piodalan. Sehingga dengan cepat mampu mencegah terjadinya musibah. Perkiraan kerugian akibat terjadinya bara api dan asap mencapai Rp 100 juta.7k16
Komentar