Ekspor Kerajinan Kulit Bali Naik 4,82 Persen
Bali mengekspor kerajinan dari bahan baku kulit senilai 1,11 juta dolar AS (Rp 15,54 miliar) selama bulan Oktober 2015, meningkat 4,82 persen dibanding bulan sebelumnya (September 2015) yang tercatat 1,06 juta dolar AS (Rp 14,84 miliar).
DENPASAR, NusaBali
"Namun perolehan devisa itu merosot 8,81 persen dibanding dengan bulan Oktober tahun 2014 yang mencapai 1,21 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pengapalan matadagangan dari bahan baku kulit mempunyai andil 2,28 persen dari total ekspor Bali sebesar 48,64 juta dolar AS selama bulan Oktober 2015, meningkat 21,49 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 40,03 juta dolar AS.
Hasil kerajinan kulit yang menembus pasaran luar negeri itu antara lain berupa sepatu, sandal untuk pria dan wanita yang dibuat dengan desain yang unik dan menarik. Selain itu juga aneka jenis tas untuk pria dan wanita dari semua golongan umur, ikat pinggang dan jaket.
Perajin Bali sangat kreatif memproduksi aneka jenis cinderamata bernilai seni unik dengan harga yang terjangkau oleh sebagian besar pelancong dalam negeri maupun turis asing yang berlibur ke Bali.
Panasunan Siregar menambahkan, hasil industri kerajinan skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Jepang yang mencapai 36,64 persen, menyusul Hongkong 13,58 persen, Singapura 9,52 persen, Australia dan Amerika Serikat 6,77 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Prancis 6,11 persen, Australia 2,49 persen, Taiwan 0,01 persen, Jerman 4,05 persen, Tiongkok 1,12 persen, Prancis 6,11 persen, Belanda 4,33 persen dan 16,37 persen sisanya menembus berbagai negara lainnya.
Sementara itu Wayan Reden, seorang pemilik usaha kerajinan sepatu di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng menjelaskan, pihaknya memproduksi sepatu dari bahan kulit biawak yang memiliki nilai estetika sangat diminati konsumen dalam dan luar negeri.
Kulit biawak memiliki keunikan khusus karena dibuat dari 100 persen kulit hewan biawak. Pihaknya menekuni usaha ekonomi kreatif itu sejak empat tahun lalu bersamaan dengan berdirinya pusat toko sepatu miliknya.
"Kami mendirikan perusahaan 'TJtoe' untuk memudahkan para kolektor dan pencinta sepatu kulit mendapatkan produk yang berkualitas," kata dia.
Sepatu berbahan kulit biawak jarang ditemukan dan hanya terdapat di beberapa toko sepatu khusus saja. "Sepatunya langka karena proses pembuatannya memerlukan keahlian dan ketelitian khusus," imbuhnya dilansir antara.
Ia memproduksi sepatu kulit biawak model terbaru yang sedang "tren" di kalangan anak muda dan lelaki kantoran. "Modelnya bisa dibandingkan dengan yang lain," ujarnya.
Pasar Kerajinan Kulit
Negara %
Jepang 36,64
Hongkong 13,58
Singapura 9,52
AS 6,77
Prancis 6,11
Taiwan 0,01
Jerman 4,05
Komentar