Bangun Kampus Politeknik Pariwisata, Desa Bugbug – PT Jajaki Kerja Sama
AMLAPURA, NusaBali - Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, Karangasem, tengah menjajaki kerja sama terkait rencana pendirian perguruan tinggi. Penjajakan ini dengan sebuah perguruan tinggi (PT) Politeknik Nasional di Denpasar.
Dari hasil penjajakan itu, tawaran dari Politeknik Nasional, yakni perkuliahan mahasiswa lebih banyak secara online di Desa Adat Bugbug. Tahap awal, perguruan tinggi ini akan membuka program studi Diploma (D)-3 bidang Usaha Perjalanan Wisata.
Penjajakan tersebut berlangsung di kediaman Kelian Desa Adat Bugbug, Panjar Puseh, Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, Jumat (16/6). Hadir, Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, Baga Parahyangan I Wayan Artana, Kelian Banjar Adat Baruna I Wayan Sutama dan segenap prajuru.
Rombongan dari Politeknik Nasional dipimpin direkturnya, I Made Adi Purwantara. Adi Purwantara mempresentasikan profile Politeknik Nasional. Perguruan tinggi ini memiliki tiga program studi, ketiganya D-3 yakni usaha perjalanan wisata, akuntansi, dan teknik elektronika.
Dia juga membeberkan tentang biaya kuliah di kampus ini telah ditekan hingga di bawah perguruan tinggi swasta lainnya di Bali. Misalnya, pendaftaran Rp 200.000, uniform polnas (seragam pakaian Politeknik Nasional) dan PKKMB (pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru) Rp 750.000, dana pendidikan pokok Rp 5 juta, dan SPP (sumbangan pokok pendidikan) Rp 3,9 juta per semester. Biaya tersebut, tidak baku sebesar itu, nanti bisa menyesuaikan.
Usai pertemuan, Adi Purwantara mengatakan memilih kerja sama dengan Desa Adat Bugbug dengan sejumlah pertimbangan. "Kami melihat Desa Adat Bugbug sangat berpotensi. Di samping sebagai desa wisata, dan memiliki lahan untuk membangun gedung perkuliahan," jelas Adi Purwantara. Perkuliahan bisa dilaksanakan, kata dia, hanya dengan minimal 15 mahasiswa.
Ngurah Arsana mengapresiasi ajakan Politeknik Nasional untuk bekerja sama. "Kami setuju kerja sama ini. Hanya saja, perlu menggelar paruman terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan prajuru dan krama Desa Adat Bugbug," jelasnya.
Kata dia, perkuliahan tahun akademik 2023/2024 bisa berjalan karena gedung telah ada di Banjar Belong, Desa Bugbug. Jika kesepakatan itu bisa berjalan, lahan untuk membangun gedung tempat perkuliahan telah siap.
"Kami pada dasarnya membutuhkan perguruan tinggi khususnya untuk jurusan Usaha Perjalanan Wisata. Sebab, potensi untuk lowongan kerja bidang pariwisata cukup tinggi. Soal SPP bisa kami subsidi kepada mahasiswa yang kurang mampu," katanya.
Untuk diketahui, dalam waktu dekat Objek Wisata Pasir Putih, rencananya ada pembangunan hotel berbintang lima. Selain itu di kawasan dekat sejumlah hotel dan restoran di Objek Wisata Candidasa. Akomodasi wisata ini banyak membuka kesempatan kerja sektor parwisiata.7k16
Komentar