Hiu Paus Sepanjang 6,5 Meter Terdampar di Pantai Air Kuning
Hiu Paus
Pantai Air Kuning
Desa Air Kuning
Nekropsi
Rhincondon typus
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Sat Polairud Jembrana
NEGARA, NusaBali - Seekor ikan hiu paus (Rhincondon typus) sepanjang hampir mencapai 6,5 meter ditemukan terdampar di Pantai Air Kuning, Banjar / Desa Air Kuning, Kecamatan / Kabupaten Jembrana, Sabtu (17/6) petang.
Hiu paus tersebut sempat berusaha didorong kembali ke laut, namun kembali terdampar dan akhirnya mati.
Dari informasi yang dihimpun, keberadaan hiu paus yang terdampar di tepi perairan Pantai Air Kuning ini pertama ditemukan warga pada, Sabtu pukul 18.30 Wita. Saat pertama ditemukan, hiu paus yang juga dikenal dengan nama hiu tutul ini diketahui masih hidup, namun sudah dalam kondisi lemas.
Warga pun sempat berusaha menolong satwa dilindungi pemerintah ini dengan cara beramai-ramai mendorong ke laut. Namun hiu paus yang sempat didorong agak ke tengah itu kembali terdorong ombak ke tepi pantai. Tidak lama setelah kembali terdorong ombak ke tepi pantai, hiu paus itu dipastikan sudah mati.
Selanjutnya, peristiwa itu pun dilaporkan ke pihak Sat Polairud Jembrana dan dikoordinasikan ke sejumlah instansi terkait. Namun karena sudah dalam kondisi mati dan laporan diterima pada malam hari dari petugas terkait memutuskan turun melakukan tindaklanjut pada, Minggu (18/6).
"Kita terima laporan malam sekitar pukul 20.30 Wita. Saat terima laporan kondisinya sudah mati," ujar Koordinator Satuan Kerja (Satker) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana Andri Purna Jatmiko, saat ditemui di lokasi, Minggu kemarin.
Selain identifikasi, Andri menjelaskan, juga dilakukan nekropsi (pembedahan) terhadap bangkai hiu paus tersebut. Dalam proses nekropsi, dilakukan pengambilan sejumlah sampel organ dalam yang selanjutnya akan diteliti untuk mengetahui penyebab kematiannya. "Ya kita juga lakukan nekropsi. Ada beberapa sampel yang diambil, sepeti organ dalam, isi perut, dan kulit," ucap Andri.
Setelah proses pemeriksaan, bangkai hiu paus itu pun lanjut dikubur di pinggir pantai setempat. Untuk proses penguburan dikerahkan bantuan sebuah ekskavator dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana. Andri menjelaskan, bangkai hiu paus itu memiliki ukuran panjang badan mencapai 646 centimeter atau 6,46 meter.
Sedangkan bobot atau beratnya diperkirakan mencapai sekitar 1-2 ton. Dari pemeriksan timnya bersama tim dokter hewan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) Bali, dipastikan tidak ada luka ataupun tanda-tanda bekas perburuan terhadap hiu paus tersebut. "Fisiknya mulus," ucapnya.
Andri mengaku, belum dapat memastikan apa penyebab kematian hiu paus itu, dan akan menunggu hasil pemeriksaan lab. Namun dari pemeriksaan sementara, ada dugaan bahwa hiu paus itu terdampar karena terseret ombak saat berburu ikan-ikan kecil yang lebih banyak ke pinggir saat musim pancaroba ini.
"Selain plankton, makanan hiu paus ini adalah ikan-ikan kecil. Kemungkinannya mengejar itu. Apalagi hiu paus ini masih tergolong usia remaja. Jadi belum terlalu pengalaman. Ada kemungkinan dislokasi saat berburu sampai terbawa ke pinggir," ucap Andri.
Andri menambahkan, kasus terdamparnya hiu paus di Jembrana ini adalah kasus pertama pada tahun 2023 ini. Terakhir, kasus hiu paus terdampar di Jembrana, juga sempat ditemukan di Pantai Pekutatan kawasan Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, pada tahun 2022 lalu. 7 ode
1
Komentar