Lima Jabatan Lurah dan Eselon II di Buleleng Kosong
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak lima jabatan lurah di Kecamatan / Kabupaten Buleleng kosong sejak tiga bulan terakhir. Selain itu juga ada tiga jabatan eselon II di Pemkab Buleleng juga kosong, karena pejabat sebelumnya telah pensiun.
Selama kekosongan jabatan, jalannya pemerintahan dilaksanakan oleh pelaksana tugas (Plt).
Kelima jabatan lurah yang kosong yakni Lurah Kampung Anyar, Lurah Banjar Bali, Lurah Banjar Jawa, Lurah Kendran, dan Lurah Paket Agung. Sedangkan pejabat eselon II yang kosong meliputi Asisten Administrasi Umum, Asisten Pemerintahan, dan staf ahli bupati Buleleng.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, menjelaskan pengisian jabatan kosong saat ini sedang berproses. Khusus untuk lurah, Lihadnyana mengaku penempatan pejabat baru harus dilakukan secara selektif. Hal ini menimbang jabatan lurah adalah jabatan kewilayahan, sama dengan perbekel. Sehingga yang ditugaskan di wilayah tersebut adalah aparatur sipil negara (ASN) yang benar-benar memiliki kemampuan dalam manajemen wilayahnya.
“Lurah itu PNS dan jabatannya kewilayahan. Sehingga berbeda sistem penempatan dengan pegawai atau pejabat eselon 4. Ada pertimbangan khusus dan harus selektif. Tidak hanya dilihat bagaimana dia bekerja membangun Buleleng, tetapi juga yang bisa diterima masyarakat setempat,” ucap Lihadnyana, Selasa (20/6).
Saat ini tim penilai kinerja sedang melakukan pengamatan, untuk memilih dan menetapkan ASN yang akan mengisi jabatan tersebut. Sedangkan untuk 3 pejabat eselon II lingkup Pemkab Buleleng juga masih dibiarkan kosong sejak tahun lalu. Lihadnyana menyebut pengisian jabatan eselon II ini akan menggunakan sistem seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
“Segera akan kita laksanakan seleksi JPT ini. Ikan sepat ikan gabus ikan lele, makin cepat makin bagus tidak bertele-tele,” tegas penjabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, ini.
Sementara itu jelang setahun menjabat sebagai Penjabat Bupati Buleleng, Lihadnyana belum mengambil kebijakan mutasi pegawai. Dia menegaskan untuk sementara tidak ada mutasi yang akan dilakukannya. Namun mutasi pegawai dapat dilakukan secara tiba-tiba yang akan menggunakan pendekatan kinerja.
“Mutasi itu silent, karena kalau dibuka kapan ada mutasi mulai akan ada yang mencari-cari pintu masuk. Yang jelas walaupun ada mutasi tidak ada yang pakai uang atau ada faktor kedekatan. Murni kinerja yang kita ukur,” tandas Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bali ini. 7 k23
Komentar