Desa Bugbug Ambil Alih SMA Jagadhita
AMLAPURA, NusaBali - Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, mengambilalih pengelolaan SMA Jagadhita. Karena SMA ini tidak punya gedung hingga sejak tahun 2001 pinjam gedung di SDN 5 Bugbug.
"Kami dari Yayasan Jagadhita menyerahkan pengelolaan SMA Jagadhita ke Desa Adat Bugbug, atas seizin komite sekolah," jelas Ketua Yayasan I Nengah Lawe Sudibya kepada NusaBali di Banjar Puseh, Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, Rabu (21/6).
Lanjut Lawe, selama ini pinjam gedung SDN 5 Bugbug. Beberapa kali pihak Disdikpora Karangasem mengingatkan agar tidak lagi pinjam gedung itu. Sebelumnya, pihaknya berjanji hanya pinjam selama lima tahun, kenyataannya sejak tahun 2001 pinjam gedung itu.
Jelasnya, yayasan sempat berencana perbaiki gedung tersebut. Namun, tidak memungkinkan karena gedung milik pemerintah. Selanjutnya, pihak yayasan berkoordinasi dengan komite sekolah, dan sepakat menyerahkan pengelolaannya kepada Desa Adat Bugbug.
Ketua Komite Sekolah SMA Jagadhita I Gede Kusuma, mengakui menyerahkan pengelolaan SMA Jagadhita ke Desa Adat Bugbug. "Kami sepakat menyerahkan pengelolaan ke Desa Adat Bugbug. Desa adat sanggup membangun gedung yang representatif. Harapannya, SMA Jagadhita terus berkembang," jelas I Gede Kusuma, mantan anggota DPRD Karangasem 1999-2004.
Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana membenarkan telah menerima untuk mengelola SMA Jagadhita. Nantinya segera bangun gedung di lahan 2 hektare, di Banjar Bugbug Kelod, agar sarana pendidikan lengkap, mulai dari ruang belajar, lab, ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, kamar kecil, padmasana dan perlengkapan lainnya.
"Kami segera bangun gedung beserta sarana pendukung lainnya, biar SMA Jagadhita tambah maju, yang merupakan salah saat bentuk pembangunan desa bidang pendidikan," jelas anggota DPRD Bali dari Fraksi PDIP itu.
SMA Jagadhita yang berdiri tahun 2001, dengan izin pendirian SK Nomor : 342 Tahun 2001, per 24 Agustus 2001, beroperasi mulai 7 Oktober 2001.
Sementara memiliki 99 siswa, 49 laki dan 50 perempuan, terbagi 3 rombongan belajar, ada 24 guru, aktivitas belajar mulai siang hingga sore.
Siswanya hanya mengandalkan dari Desa Bugbug dan sekitarnya, terutama tamatan dari SMPN 4 Amlapura yang ada di Desa Bugbug. Saat berdiri bertindak sebagai Ketua Yayasan Jagadhita I Nyoman Rauh, kemudian tergantikan I Nengah Lawe Sudibya. Sedangkan Ketua Komite I Gede Kusuma, sejak sekolah itu berdiri.7k16
Komentar