Massa ‘Rusuh’ Kepung Kantor KPU Buleleng
Kesiapsiagaan Pemilu 2024 Berjalan Aman dan Lancar
SINGARAJA, NusaBali - Suasana tegang terlihat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan / Kabupaten Buleleng, Kamis (22/6) pagi.
Massa yang diidentifikasi sebagai pendukung salah satu calon legislatif (caleg) mengepung kantor KPU memprotes caleg yang didukungnya tidak lolos Pemilu. Mereka membuat kekisruhan hingga dibubarkan polisi.
Peristiwa tersebut bermula, dari salah seorang massa meminta Ketua KPU Buleleng, untuk keluar menemui massa di depan kantor. Karena dirasa mengganggu, polisi yang bertugas mengamankan pria tersebut. Setelahnya, sejumlah masa kembali berdatangan dengan jumlah yang lebih banyak karena merasa tak terima rekannya ditangkap.
Kapolsek Kota Singaraja Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara yang ada di lokasi mencoba bernegosiasi untuk menenangkan massa. Namun massa yang sudah emosi tidak bisa dikendalikan. Sehingga Kompol Pawana, kemudian meminta bantuan kepada tambahan personel penjagaan kepada Bagian Ops Polres Buleleng.
Satu peleton personel Dalmas Awal Polres Buleleng diturunkan untuk membubarkan massa. Negosiasi dengan massa buntu. Massa yang emosi tetap meminta Ketua KPU untuk keluar. Selain itu, kelompok massa lainnya juga terus berdatangan. Pihak kepolisian pun menambah personel dengan menurunkan Dalmas Lanjutan bersama dengan unit Satwa, Tim Raimas, AWC, barrier, ambulans dan tim kesehatan lapangan.
Suasana terus memanas. Hingga beberapa saat kemudian terjadi bentrokan fisik antara massa dengan aparat. Beberapa orang pun mengalami cedera dan langsung mendapat pertolongan oleh tenaga medis di lokasi.
Untuk menghindari bentrokan semakin meluas, salah satu perwakilan massa, akhirnya diizinkan masuk oleh aparat. Perwakilan massa tersebut masuk dengan ditemani Kapolres Buleleng, AKBP I Made Danuardana, yang juga ikut terjun dalam pengamanan. AKBP Dhanu menyebut, setelah diberikan pemahaman oleh Ketua KPU, massa akhirnya bisa menerima dan bersedia membubarkan diri. Mereka diduga telah menerima informasi salah yang beredar di masyarakat.
"Informasi di masyarakat bahwa calon legislatif tidak lolos. Ternyata setelah diberikan penjelasan akhirnya masa menerima dengan baik karena ternyata informasi di masyarakat tersebut tidak benar," ujarnya.
AKBP Dhanua mengatakan, penanganan unjuk rasa ini, merupakan simulasi pengamanan yang digelar untuk menyiapkan gelaran Pemilu serentak tahun 2024 mendatang. Selain itu, simulasi ini juga dinilai Ditsamapta Polda Bali, untuk lomba yang digelar Polda Bali. "Ini sebagai kesiapsiagaan Polres Buleleng, diharapkan dalam pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 dapat berjalan dengan aman dan damai," tandasnya. 7mzk
1
Komentar