172 Pejudo Ikuti Porsenijar Bali
Tiap Daerah Diwajibkan Absen di Satu Kelas
DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 172 atlet judo mengikuti Porsenijar Provinsi Bali cabang olahraga beladiri judo di GOR Lila Bhuana Denpasar yang dimulai Jumat (23/6). Para atlet berasal dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK dari seluruh Bali.
Sementara itu pihak panitia dari Disdikpora mewajibkan tiap daerah absen di satu nomor yang dipertandingkan sebagi upaya bentuk pemerataan prestasi. Hal itu disampaikan Koordinator Disdikpora Cabor Judo, Agus Putra Adnyana di GOR Lila Bhuana Denpasar.
Menurut Agus Putra Adnyana yang juga Waketum Pengprov PJSI Bali, Agus Putra Adnyana untuk cabor judo usai pembukaan langsung bertanding sesuai jadwal pada 23-25 Juni 2023. Pertandingan yang berlangsung selama empat hari itu diikuti 172 atlet dengan rincian tingkat SD diikuti sebanyak 57 orang, terdiri 31 atlet putra dan 26 putri. Sedangkan untuk tingkat SMP diikuti 58 atlet terdiri dari 32 atlet putra, dan 25 putri.
Untuk tingkat SMA diikuti 58 atlet terdiri dari 28 putra dan 30 putri. Selanjutnya untuk kategori kata SD sebanyak 14 orang, 8 putra dan 6 putri. Untuk tingkat SMP 14 orang terdiri dari 6 putra dan 8 putri. Sedangkan untuk tingkat SMA sebanyak 18 orang, terdiri dari 10 putra dan 8 putri. Agus Putra Adnyana yang juga mantan pelatih judo Bali di ajang PON XX/2021 di Papua mengakui peserta sangat antusias setelah sempat vakum selama tiga tahun karena situasi pandemi Covid-19.
Disebutkan, semua nomor yang dipertandingkan terisi, dan tidak ada yang kosong. Meskipun diakui kendala ada pengurangan jumlah peserta menyangkut kuota yang diberikan oleh Disdikpora Provinsi Bali. Disdikpora memberikan batasan mengenai nomor yang diikuti. Contoh, dari 7 nomor yang dipertandingkan hanya bisa 6 nomor saja untuk tiap daerah. Mengenai di nomor apa harus absen, itu teknisnya ada di daerah yang mengatur. Hal ini diberlakukan untuk menyamakan kuota peserta, sehingga tidak ada yang mendominasi jumlah pesertanya.
Kata dia, jika daerah dengan anggaran mencukupi pasti mengirimkan atlet full team, sedangkan yang dananya terbatas pasti absen di beberapa kelas. Untuk itu pihak Disikpora mewajibkan harus ada absen di kelas tertentu dari tingkat SD, SMP, dan SMA, absen di satu kelas pada semua tingkatan itu sifatnya wajib. "Positifnya semua daerah berpeluang dapat medali jadinya, terlebih 1 kelas hanya bisa mengutus 1 atletnya dari tiap daerah," papar Agus Putra Adnyana.
"Yang jelas Porsenijar Bali ini kita gunakan sebagai penjaringan untuk atlet proyeksi untuk Popnas pada September 2023 nanti di Sumsel, sehingga rekrutmen atlet tiap tahun diharapkan terus berlanjut kedepannya," papar Agus Putra Adnyana. 7dek
1
Komentar