Jika Revitalisasi PUN Gagal, Bantuan Pusat ke Jembrana Terancam Terhambat
Kadis PUPRPKP
I Wayan Sudiarta
Pasar Umum Negara (PUN)
Revitalisasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
NEGARA, NusaBali - Dialokasikannya dana untuk program revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN), Jembrana, oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), disebut menjadi pertaruhan kepercayaan pemerintah pusat.
Jika revitaliasi gagal terlaksana dengan baik, berbagai bantuan program dari pemerintah pusat ke Jembrana terancam terhambat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta, Senin (26/6), mengatakan program revitalisasi pasar dari pusat ini, sebelumnya didapat melalui proses yang tidak mudah. Dibutuhkan perjuangan untuk melakukan pendekatan termasuk berbagai proses administrasi sehingga pusat memberi program revitalisasi Pasar Umum Negara di Jembrana.
“Nama baik pemkab dipertaruhkan di sini. Pemkab mengusulkan, sekarang disetujui, tetapi kalau sampai tidak bisa dilaksanakan, bagaimana? Pasti itu akan menjadi catatan di pusat,” ujar Sudiarta.
Menurut Sudiarta, kepercayaan yang sudah diberikan oleh pusat ini, juga menjadi tantangan bagi pemkab. Jika tidak bisa dilaksanakan dengan baik, Sudiarta mengaku, kegagalan yang sudah menjadi catatan, berpotensi berimbas terhadap bantuan program ataupun usulan di pusat.
Sedangkan Jembrana dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang masih sangat kecil, sangat memerlukan bantuan pusat. “Istilahnya kita dikasih PR (pekerjaan rumah). Kalau tidak bisa menyelesaikan, masak dikasih lagi? Satu saja tidak selesai, kan berat untuk selanjutnya. Bisa-bisa tidak diberi anggaran tahun depan,” ucap Sudiarta.
Sudiarta menjelaskan, sasaran prioritas bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat saat ini, adalah menyangkut usaha mikro kecil menengah (UMKM), food estate (ketahanan pangan), dan pariwisata. Celah yang paling memungkinkan bagi Jembrana untuk menembus prioritas DAK itu adalah UMKM.
Untuk pariwisata, kata Sudiarta, Jembrana belum termasuk tujuan pariwisata. Kemudian untuk ketahanan pangan, juga hanya sedikit karena sebelumnya sudah banyak bantuan terkait ketahanan pangan yang diturunkan ke Jembrana.
“Sekarang untuk UMKM kita pakai. Jadi tematik UMKM, dan revitalisasi pasar ini lah sebagai pintu masuknya. Terus nanti kita akan minta perbaikan infrastruktur untuk menunjang UMKM. Jadi nanti infrastruktur yang ke sentra-sentra itu bisa kita upayakan ke pusat,” kata Sudiarta.
Untuk itu, Sudiarta mengaku tetap berupaya bertahan agar program revitalisasi PUN yang sudah diberikan pusat itu tetap dapat berjalan dengan baik. Terlebih kondisi PUN memang sudah seharusnya direvitalisasi. Apabila sampai ditolak, pihaknya tidak berani menjamin kapan kesempatan emas ini akan kembali diberikan ke Jembrana.
“Kenapa perlu revitalisasi? Pertama dari eksisting di sana (PUN) tidak ada jalur evakuasi. Kalau terjadi kebakaran dan gempa bumi, bagaimana menyelamatkan orang. Kemudian, kedua eksisting-nya kumuh dan bangunan tidak sesuai standar. Ketiga, ini juga bertujuan membantu para pedagang dan pembeli agar bisa nyaman dan aman,” tandas Sudiarta. 7 ode
Komentar