Pasar India Perlu Digarap Lebih Serius
PHRI siap memberikan pelayanan kepada wisman misalnya dalam soal kuliner.
DENPASAR, NusaBali - Pelaku pariwisata meminta pasar wisman India digarap lebih serius. Jumlah penduduk India yang besar dan volume ekonominya besar dan relatif stabil, menjadikan wisman India potensial digenjot lebih banyak lagi.
Hal ini sekaligus meng-kompensasi, belum ramainya pasar Eropa karena masih didera isu ekonomi dan perang (Rusia versus Ukraina). Di pihak lain pasar China atau Tiongkok belum juga pulih sebagaimana sebelum pandemi.
“Karena itulah, pemerintah dan industri (pariwisata) memang harus lebih agresif untuk menggenjot pasar India,” ujar Sekretaris PHRI Badung, I Gede Sukarta, Senin (26/6).
Dijelaskan Gede Sukarta, wisman India seperti menjadi fenomena, karena ‘pesaing’ lainnya yakni Eropa dan China belum pulih.
“Maka dari itulah seperti menjadi menonjol,” terang Sukarta. Sedangkan di lapangan, wisman Australia yang terbanyak datang ke Bali.
Namun apapun itu, upaya menggenjot agar wisman, termasuk wisman India agar lebih banyak datang ke Bali, semestinya dilakukan Pemerintah, industri dan stakeholder terkait.
Dikatakan Gede Sukarta, PHRI tentu siap memberikan ‘service’ wisman darimanapun datangnya. Termasuk dari negeri ‘bolywood’ India.
Untuk urusan kuliner misalnya, secara umum wisman India memilih menu vegetarian. Karena itulah di hotel tentu harus siap dengan menu vegetarian.
“ Kita siapkan misalnya Indian Corner,” ujar Gede Sukarta yang juga Penasehat Bali Villa Association(BVA).
‘Dominasi’ wisman India, ditunjukkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Dalam periode Januari-April, jumlah wisman India ke Bali tercatat 113.732 atau 7,91 persen.
Posisi India persis di bawah wisman Australia yang tercatat 362.874 atau 25,24 persen. Sedang wisman Tiongkok berada di peringkat bawah yakni peringkat 9 dari 10 besar wisman yang datang ke Bali pada Januari-April. Jumlah wisman Tiongkok baru 55.902 atau 3,85 persen. K17.
1
Komentar