Stok VAR di Denpasar Tersisa 800 Vial
Sebagian Warga Luar Cari VAR ke Kota Denpasar
DENPASAR, NusaBali - Ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) di Denpasar hingga Senin (26/6), tersisa 800 vial yang ada di gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, Senin kemarin. Dia mengatakan, saat ini Denpasar memiliki empat rabies center yakni RSUD Wangaya, Puskesmas 1 Denpasar Selatan, Puskesmas 1 Denpasar Timur, Puskesmas 1 Denpasar Barat.
Menurutnya saat ini frekuensi warga yang mencari VAR di Denpasar cukup tinggi. Namun dari laporan yang diterimanya, banyak warga luar Denpasar yang juga mencari ke Denpasar.
"Di masing-masing layanan tersebut (rabies center, Red) sudah tersedia VAR, sementara di gudang farmasi hanya tersisa 800 vial. Saya tidak membatasi dan silakan diberikan saja karena situasinya rawan, biar tidak menghambat," katanya.
Terkait ketersediaan VAR, pihaknya akan segera bersurat ke provinsi untuk menambah stok. Apalagi permintaan VAR dari fasilitas kesehatan (faskes) cukup tinggi setiap pekannya. Dia mencontohkan RSUD Wangaya yang seminggu lalu mengambil 500 vial dan kini meminta lagi 300 vial.
Menurutnya, kasus gigitan yang terdata di Kota Denpasar kini melonjak hingga dua kali lipat. Tahun ini hingga Mei 2023, jumlah kasus gigitan tercatat sebanyak 2.800 kasus. Jumlah ini melonjak dua kali lipat dibandingkan dengan Mei 2022 lalu sebanyak 1.300-an kasus.
"Denpasar bahkan masuk ranking kedua jumlah gigitan terbanyak di Bali. Namun bisa saja tercampur dengan data dari luar Denpasar, karena faskes di Denpasar sudah terkenal dan banyak (dari luar kota, Red) yang datang ke Denpasar, sehingga itu tercatat Denpasar juga," kata Agung Dharmayuda.
Dia memberikan tips jika digigit oleh anjing. Pertama sebelum ke faskes, cuci bekas gigitan tersebut dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. "Sehingga air liur kental anjing itu luruh bersama dengan basa pada sabun. Wajib hukumnya untuk dicuci (dengan air mengalir)," tandasnya.
Setelah itu barulah ke faskes dan diberikan penanganan berupa tracing atau pun jahitan pada luka bekas gigitan. "Tidak boleh jahitan tertutup, agar jika ada sisa lendir bisa keluar dari lubang jahitan," imbuhnya.
Apabila tersedia vaksin, untuk anjing liar akan segera diberikan VAR. Namun pemberian VAR tersebut bisa ditunda hingga dua minggu untuk anjing liar. Begitu juga untuk anjing peliharaan, proses evaluasi juga menunggu hingga dua minggu. "Apabila anjing peliharaan tersebut dibunuh, mati, atau hilang, maka akan berubah status jadi anjing liar sehingga mendapatkan VAR," katanya. 7 mis
1
Komentar