Stunting di Klungkung Turun Jadi 7 Persen
Gerakan memasyarakatkan makan ikan menyasar 200 orang terdiri dari anak usia 0-59 bulan, ibu hamil, dan ibu menyusui.
SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menggelar gerakan memasyarakatkan makan ikan di Balai Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Selasa (27/6). Kegiatan diisi dengan penyerahan secara simbolis paket makanan olahan berbahan dasar ikan kepada sejumlah warga yang didominasi anak-anak. Bupati Suwirta mengatakan, angka stunting di Kabupaten Klungkung sudah turun dari 19% menjadi 7%. Namun angka tersebut masih tinggi.
Kasus stunting terbanyak di Kecamatan Nusa Penida. Bupati pun mempertanyakan mengapa Nusa Penida bisa sebagai penyumbang angka stunting paling tinggi? Padahal Nusa Penida telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik akibat perkembangan sektor pariwisata. Menurut Bupati Suwirta, tingginya kasus stunting di Nusa Penida disebabkan kesibukan para orang tua karena bekerja di sektor pariwisata. “Nusa Penida memiliki potensi laut yang besar, namun karena kesibukan warga di bidang pariwisata mengakibatkan kami mencari hal instan dalam memberikan asupan kepada anak,” ujar Bupati Suwirta.
Bupati minta peran orang tua terutama para ibu agar menjaga asupan anak-anak. Jangan terlalu memberikan makanan yang instan. Prioritaskan pada makanan olahan ikan. “Para penjual makanan supaya lebih banyak menjual olahan ikan karena ikan mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan, kecerdasan, dan pertumbuhan,” ujar Bupati Suwirta. Ketua Panitia Gerakan Makan Ikan, Ni Kadek Candrawati mengatakan, kegiatan ini menyasar 200 orang terdiri dari anak usia 0-59 bulan, ibu hamil, dan ibu menyusui. Mereka berasal dari Desa Kutampi Kaler, Desa Ped, dan Desa Pujukutan, Kecamatan Nusa Penida. 7 wan
Komentar