Calon Siswa Pendaftar Membludak, Dua SD Terancam Overload
Solusi yang disiapkan yakni mengurai kelebihan siswa ke sekolah-sekolah terdekat lainnya di satu desa. Jika tidak memungkinkan, terpaksa akan dibuka kelas paralel.
SINGARAJA, NusaBali
Pendaftar calon siswa baru di dua Sekolah Dasar (SD) di Buleleng membludak. Jumlah pendaftar awal hampir dua kali dari kapasitas kelas yang tersedia. Kondisi di dua sekolah ini pun berpotensi overload.
Dua sekolah tersebut yakni SDN 3 Sambangan di Desa Sambangan dan SDN 1 Panji di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Dua sekolah ini memang berlokasi di daerah berkembang dari kawasan permukiman dan jumlah penduduknya. Seperti SDN 1 Panji, pada pendaftaran awal ada 44 calon siswa yang sudah mendaftarkan diri.
Hal serupa terjadi di SDN 3 Sambangan. Bahkan jumlah pendaftar awal calon siswa baru mencapai 58 orang. Sedangkan daya tampung jumlah satu rombongan belajar (rombel) hanya 28 orang.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata, Kamis (29/6), mengatakan dari data jumlah siswa tahun-tahun sebelumnya dua sekolah ini memang selalu menerima kelas gemuk. Sekolah dan Disdikpora Buleleng masih menunggu proses pendaftaran ulang dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk pengambilan langkah dan solusi ke depannya.
"Setelah daftar ulang baru nanti kelihatan berapa jumlah pastinya. Kami masih menunggu itu dulu karena untuk jenjang SD biasanya calon siswa baru mendaftar di lebih dari satu sekolah," ucap Surya Bharata.
Namun dari kondisi yang terjadi, salah satu solusi yang disiapkan yakni mengurai kelebihan siswa ke sekolah-sekolah terdekat lainnya di satu desa. Namun kalau tidak memungkinkan untuk diurai maka solusi satu-satunya dengan membuka kelas paralel.
Sebelumnya Kepala SDN 3 Sambangan Ketut Sumerta dihubungi terpisah mengatakan jumlah siswa yang mendaftar setiap tahunnya selalu membludak. Tahun 2022 lalu misalnya, jumlah siswa yang diterima berjumlah 40 orang. Sedangkan untuk siswa kelas 3 SDN Sambangan membuka kelas paralel karena jumlah siswa satu angkatannya mencapai 52 orang.
"Idealnya satu rombel 28 orang, tetapi karena dilihat alamat siswa memang masuk zona sekolah kami yakni Banjar Dinas Babakan atas dasar itu kami terima," kata Sumerta.
Sumerta pun tidak memungkiri membludaknya jumlah siswa yang melamar di SDN 3 Sambangan karena lokasi sekolah berdekatan dengan perumahan-perumahan yang baru berkembang saat ini. Beberapa calon siswa yang mendaftar pun diantaranya ada yang memakai jalur perpindahan orangtua.
Saat ini SDN 3 Sambangan memiliki 7 ruang kelas dengan jumlah siswa yang masih terdata di data pokok pendidikan (dapodik) terakhir 218 orang. Jika dalam pendaftaran ulang yang berakhir tanggal 8 Juli mendatang jumlah siswa baru tetap membludak, Sumerta mengatakan solusi satu-satunya kembali membuka kelas paralel.
"Kami sudah koordinasi dengan korwil dan komite sekolah soal kemungkinan membuka kelas paralel. Kebetulan tahun ini kami mendapat bantuan DAK fisik untuk ruang guru, lab dan WC. Sehingga ruang guru lama bisa digunakan ruang kelas," jelas dia. 7k23
Komentar