Ridwan Kamil Cawapres Potensial Ganjar
Disampaikan Hasto Lewat Pantun
Ridwan Kamil mengaku sudah punya sikap yang kokoh untuk taat pada aturan partai terkait peluang diusung menjadi cawapres 2024
JAKARTA, NusaBali
Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan pantun menarik ketika dilakukan peletakan baru pertama (groundbreaking) pembangunan Monumen Plaza Dr.(HC) Ir.Soekarno yang terletak di kawasan GOR Saparua, Kota Bandung, Rabu (28/6). Isi pantunnya, selain memuji komitmen Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) untuk menghargai pendiri bangsa khususnya Bung Karno, juga menyinggung sang gubernur sebagai bakal calon wapres potensial pendamping Ganjar Pranowo.
Setidaknya ada tiga pantun yang disampaikan Hasto secara terbuka yang menandakan kemunculan Ridwan Kamil di lirik sebagai cawapres. Pertama, “Dari Jakarta menuju Bandung. Pemandangannya indah banyak gunung. Kepemimpinan Pak RK selalu kita dukung Bangun monumen megah, seluruh keluarga Bung Karno pun ikut tersanjung." Kedua, “Dasasila Bandung berhasil Guncangkan Dunia. Membangun Solidaritas Antar Bangsa. Di sini akan dibangun patung Bung Karno tertinggi di dunia. Semua berkat kerja keras Pak RK.” Pantun ketiga dan paling membuat riuh suasana disampaikan Hasto di bagian akhir pidatonya. "Kang Emil memang kaya prestasi. Memajukan Jabar penuh daya seni. Pemilu akan digelar beberapa bulan lagi. Bacawapres Pak Ganjar ternyata ada di sini,” ucap Hasto. Sontak pantun terakhir itu mengundang tepuk tangan meriah dari khalayak yang hadir.
Apalagi Hasto membakar semangat dengan teriakan “Merdeka” yang dipopulerkan partai itu, khususnya oleh Ketua Umum DPP PDIP Prof.Dr (HC) Megawati Soekarnoputri. Kang Emil, ketika tiba menyampaikan pidato sambutan, mengawali dengan tanggapan singkat atas pidato dan pantun Hasto itu.
“Terima kasih kepada Pak Hasto Kristiyanto yang dengan pantun-pantun kreatifnya, sangat menyenangkan sekaligus dan mengagetkan,” kata Kang Emil yang disambut tawa ratusan hadirin yang hadir. Kang Emil lalu membalas pantun Hasto. “Burung cenderawasih burung bangau, indah warnanya; Terima kasih Mas Hasto, atas pantun-pantunnya,” kata Emil.
Soal Pilpres 2024, Ridwan Kamil mengaku sudah punya sikap yang kokoh untuk taat pada aturan partai terkait peluang diusung menjadi cawapres 2024. Namun terkait pantun, dia memahami bahwa ketika namanya disinggung, maka hal itu dianggap sebagai doa yang perlu diaminkan.
"Itu doa, jadi kalau doa kita aminkan saja. Walaupun sebagai seorang yang taat pada aturan hidup. Saya taat pada apa yang digariskan partai, Partai Golkar, sehingga apa pun kita doakan yang terbaik untuk semuanya," tandas Ridwan Kamil.
Untuk diketahui, didampingi Hasto Kristiyanto, Ridwan Kamil bersama istri Atalia melakukan groundbreaking pembangunan Monumen Plaza Dr.(HC) Ir.Soekarno. Ridwan Kamil memanfaatkan momen itu untuk menyampaikan dedikasinya untuk Pendiri Bangsa khususnya Bung Karno. Ridwan Kamil menyampaikan beberapa pantun untuk menggambarkan alasan dirinya mendukung pembangunan monumen itu. Salah satunya adalah sebagai berikut. “Resep Mustika Rasa bahannya dibeli di pasar. Masak di kuali dimakan di rumah. Jika bangsa ini ingin menjadi bangsa besar.
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” imbuh Emil.
Sementara sebagai perwakilan keluarga Bung Karno, Hasto mengatakan, Megawati sebagai putri Soekarno yang juga ketum PDIP, menyampaikan salam sekaligus ungkapan terima kasih. “Beliau menyampaikan rasa haru dan menyampaikan terima kasih atas gotong royong anak bangsa yang dipimpin Soekanois-soekarnois muda,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya. Sesuai permintaan Megawati, sebelum groundbreaking diputarkan sebuah lagu baru karangan Bimbo berjudul “Bung Karno”. Selanjutnya, Hasto, Kang Emil, dan beberapa tokoh lainnya melakukan groundbreaking ditandai dengan penyekopan pasir dan batu.
Sejumlah tokoh hadir di acara tersebut. Yakni Penasihat Pembangunan yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono dan Sekretarisnya Ketut Sustiawan, Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan Chova. Hadir juga sejumlah tokoh masyarakat seperti Tito yang merupakan putra Inggit Garnasih, Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus, Ketua Yayasan Fatmawati Erros Djarot, dan mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. k22
1
Komentar